Begini Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista

Begini Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista

Darah kista dan darah haid dibedakan berdasarkan gejala yang dialami.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Membedakan darah haid dan darah kista sebenarnya tidak sulit, namun banyak perempuan yang mengabaikannya karena dirasa bukan masalah besar. Normalnya darah haid memiliki tekstur yang cair dan terkadang menggumpal seperti gel, dengan warna merah kehitaman atau kecoklatan.

Saat darah kista keluar bersamaan dengan haid, kamu mungkin tidak akan menyadarinya karena darah akan memiliki tekstur dan warna yang serupa. Hal tersebut hanya dibedakan dari gejalanya, penderita kista akan merasakan gejala yang lebih parah dari haid biasa.

BACA JUGA:Terbukti Ampuh! Begini Cara Mengobati Benjolan di Leher dengan Daun Sirih

Apakah kista bisa keluar bersama darah haid?
Kista ovarium cukup umum terjadi pada perempuan usia reproduksi. Penelitian mengungkapkan 10 dari 100 wanita memiliki kista ovarium. Namun sifatnya jinak dan tidak menimbulkan penyakit yang parah. Bentuknya hanya benjolan kecil di dalam ovarium dan berisi cairan.

Meski jinak dan tidak berbahaya, kista ini dapat menimbulkan siklus haid yang tidak normal dan beberapa gejala nyeri saat haid. Saat waktu haid tiba, benjolan kista akan tertekan dan cairannya akan keluar bersamaan dengan darah haid. Sehingga aliran haid kamu mungkin akan lebih deras.

Cara membedakan darah kista dan darah haid
Darah kista dan darah haid dibedakan berdasarkan gejala yang dialami. Saat haid datang, kamu akan merasa lebih nyeri pada perut bagian bawah, perut kembung, demam disertai dengan mual dan muntah. Pendarahan yang deras pun menjadi gejala utama dari adanya kista ovarium.

BACA JUGA:Biar Tahu! Ternyata Ini Perbedaan Kadas Dan Kurap

Saat benjolan kista pecah dan cairannya keluar bersamaan dengan darah haid, lama kelamaan kista akan menghilang dengan sendirinya. Jika kamu tidak kuat menahan sakit gejala kista saat haid, sebaiknya segera hubungi unit gawat darurat.

Ciri-ciri penyakit kista pada saat menstruasi
Penyakit kista pada saat menstruasi mungkin akan menimbulkan gejala yang lebih parah. Kamu akan merasa kesakitan di area perut dan panggul. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kista yang timbul saat haid:

1. Sakit panggul
Sakit panggul akan dirasakan juga di perut bagian bawah. Kista ovarium menjadi penyebab terbesar nyeri panggul pada wanita, rasa sakitnya akan terasa tajam atau tumpul. Nyeri panggul akan lebih parah selama periode menstruasi. Hormon yang diproduksi selama haid dapat menyebabkan kista ovarium terbentuk atau membesar, sehingga memicu rasa sakit. Saat kista pecah, kamu mungkin merasakan sakit parah yang tiba-tiba di daerah panggul.

BACA JUGA:Ampuh Melegakan Tenggorokan, Amankah Mengonsumsi Permen Lozenges?

2. Nyeri lainnya
Nyeri akibat kista ovarium dapat menjalar ke luar area panggul hingga punggung bawah atau bahkan paha.

3. Perut kembung
Seperti banyak wanita, kamu mungkin mengalami kembung selama menstruasi. Tetapi perhatikan lagi gejala kembung tersebut, karena kembung yang tidak biasa dapat terjadi ketika kista tumbuh lebih besar.

4. Mual dan muntah
Mual dan muntah kadang-kadang dapat terjadi ketika kista menyebabkan salah satu ovarium tertekan atau bengkok.

5. Perubahan buang air kecil
Terkadang kista ovarium dapat mempengaruhi kerja kandung kemih atau usus sehingga akan sulit untuk dikosongkan. Kamu mungkin juga merasa buang air kecil lebih sering.

BACA JUGA:Ini Dia Ciri-ciri Alergi Obat yang Penting untuk Diketahui

6. Demam
Kista ovarium terinfeksi yang terinfeksi biasanya akan menimbulkan demam. Terlebih lagi saat periode haid sedang terjadi.

7. Pendarahan
Kista ovarium terkadang dapat menyebabkan pendarahan yang tiba-tiba atau ketika kamu sedang haid. Banyak wanita tidak menyadari adanya kista dalam ovariumnya, karena gejalanya mirip dengan gejala haid.

Pemeriksaan untuk mendeteksi kista
Pemeriksaan untuk mendeteksi kista akan dilakukan oleh dokter melalui usg transvagina. Kamu juga akan mendapat pemeriksaan panggul dan tes laboratorium. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes CA-125 untuk mendeteksi adanya potensi kanker karena kista ovarium.

BACA JUGA:Apakah Penyakit GERD Bisa Sembuh? Ini Tandanya

Pemeriksaan akan dilakukan secara berlanjut hingga 6-8 minggu, untuk memastikan kista sudah benar-benar sembuh. Sedangkan untuk pengobatannya, dokter mungkin akan memberikan pil KB yang mampu mengurangi pertumbuhan kista baru.

Meskipun gejalanya terasa sangat menyakitkan, umumnya kista dapat sembuh sendiri tanpa perawatan dokter. Hanya saja banyak wanita yang merasa kesakitan karena gejalanya, sehingga perlu pertolongan pertama dari dokter. Terutama saat gejala pendarahan terjadi di luar siklus haid, kamu pasti akan merasa panik dan kesakitan. Segera hubungi dokter bila hal ini terjadi, karena benjolan kista mungkin saja pecah karena hal tertentu.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: