Bolehkah Suami Membagi Rata Rezeki untuk Ibu, Istri dan Anaknya, Ini Kata Buya Yahya

Bolehkah Suami Membagi Rata Rezeki untuk Ibu, Istri dan Anaknya, Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya jelaskan boleh tidaknya seorang suami membagi rata rezeki untuk ibu,istri dan anaknya-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Rezeki adalah rahmat, kenikmatan, dan keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya.

Dalam Islam, perempuan mendapatkan posisi yang sangat mulia, terutama sebagai seorang ibu.

Dalam suatu hadist, Abu Hurairah ra berkata yang artinya:

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Mengambil Amalan dari Media Sosial? Berikut Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Benarkah Tidur Setelah Subuh Bikin Rezeki Sempit? Ini Kata Buya Yahya

"Suatu saat ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapa aku harus berbakti pertama kali?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Laki-laki itu bertanya lagi, ‘Lalu siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Ia bertanya lagi, ‘Lalu siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Sekali lagi laki-laki itu bertanya, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Bapakmu," (HR Bukhari).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa kedudukan ibu sangat tinggi, dan anak laki-laki wajib menghormatinya selamanya.

Dalam sebuah rumah tangga, suami istri sering menghadapi masalah terkait keuangan keluarga.

Salah satu isu yang umum adalah pembagian rezeki dari penghasilan suami. Ketidakadilan dalam pembagian atau kurangnya transparansi mengenai keuangan bisa menjadi masalah dalam rumah tangga.

Buya Yahya menjelaskan bahwa suami yang diberkahi adalah suami yang mencintai keluarganya.

Seorang suami tidak boleh bersikap dzolim terhadap istri atau gagal memberikan nafkah, tetapi harus diingat bahwa anak laki-laki tetap memiliki tanggung jawab terhadap ibunya.

BACA JUGA:Benarkah Menikahi Janda Bernilai Pahala? Ini Kata Buya Yahya

BACA JUGA:Bolehkah Seseorang Menyembunyikan Status Jandanya? Ini Kata Buya Yahya

Status anak akan selalu menjadi anak, meskipun mereka sudah menikah. Terkadang, suami ingin berbakti kepada keluarga, tetapi khawatir bahwa kebutuhan keluarga kecilnya belum terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: