671 Rumah Akan Direhab

671 Rumah Akan Direhab

\"DSC_0049\"BENGKULU, BE – Pemerintah Kota Bengkulu mendapatkan bantuan rehab rumah  khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dikucurkan melalui program  dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).  Rehab rumah itu dipusatkan  di wilayah Kecamatan Kampung Melayu,  dengan kuota tahun ini sebanyak 671 unit rumah.

\"Dari 17 kota yang mendapatkan program quisk wins Kemenpera, Kota Bengkulu masuk dalam 5  kota  yang diprioritaskan tahun ini.   Dan  sebanyak 671 rumah MBR akan diperbaiki,” kata DR. Ir. Eko D. Heri Poerwanto, MCP Asisten Deputi Perencanaan  Perumahan Swadaya Kemenpera RI, saat  diwawancarai jurnalis, Kamis (11/4) di Splash Hotel, kemarin.

Dibeberkan Eko D. Heri Purwanto, ada  beberapa kriteria rumah warga yang akan diperbaiki adalah atap, lantai dan dinding. “Kriteria rumah yang akan diperbaiki adalah atap, lantai dan dinding, atau biasa kami sebut  Aladin. memiliki KTP,  bukti kepemilikan tanah, dan berlantaikan tanah, jadi  bukan berlantaikan  beton ataupun dimantapkan pada lantai keramik \" katanya.

Secara nasional  rumah warga  yang rusak mencapai puluhan ribu, rumah yang akan dibantu dalam kondisi rusak ringan dan sedang akan dibantu senilai Rp. 7,5 juta, dan untuk rusak berat senilai Rp. 15 Juta, jumlah ini mengalami kenaikan sebelumnya yang hanya dipatok 6-15 juta.  Jika merunut pada persentase  penghasilan  warga kota Bengkulu sudah relatif sejahtera dengan maksimal  pendapatan  sebesar Rp 360 ribu, nilai ini lebih besar dibanding daerah lain yang   pasinggrednya Rp 266 ribu, pun begitu  Kota Bengkulu sangat respon  dengan program ini  ” terangnya.

Masih dikatakan Heri Poerwanto,  proses pencairan anggaran bedah rumah  akan ditransfer langsung melalui Bank BRI, kemudian masuk pada rekening penerima  dan kemudian baru bisa ditransfer langsung ke toko material bangunan. Kucuran anggaran dari pusat akan dilakukan satu kali, namun pelaksananya nanti pencairan akan dilakukan dalam dua tahap.  “Penarikan dana bagi masyarakat dilakukan dalam dua tahap, jika tahap pertama progres fisiknya sudah mencapai 30 persen, maka akan dilakukan pencairan tahap keduanya, dan keseluruhanya itu dalam bentuk uang ” terang  Eko, Agar tidak disalah gunakan penggunaan dana tersebut akan selalu dimonitor secara bersama-sama.

Sementara itu, staf ahli menteri Bidang Peran Serta Masyarakat dan Pemberdayaan Kemenpera Ir. Mirna Amin, MT dalam rakor program Quick Wins menerangkan pusat sasaran program yang terbagi dalam dua kategori yakni BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) dan BSPK (Bantuan Swadaya Perumahan Kumuh) adalah masyarakat yang benar-benar tidak mampu. “Program ini harus tepat sasaran, sehingga dapat menjadi bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan, dan mendukung MP3I (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia – red),” ujarnya.

Selain itu, dirinya menilai Kota Bengkulu merupakan salah satu kota dari 17 kabupaten kota di Indonesia yang memiliki respon terbaik dalam menyambut program Quick Wins Kemenpera ini.

Di sisi lain Wakil Walikota Bengkulu Ir. Patriana Sosialinda yang membuka secara resmi Rakor itu dalam sambutannya mengatakan agar Kemenpera RI dapat memasukkan sisa kuota 429 unit  rumah yang sebelumnya sudah diusulkan untuk mendapatkan batuan stimulan perumahan swadaya namun belum masuk verifikasi. “Ada 1100 unit rumah yang kami usulkan untuk mendapatkan BSPS ini, dan yang masuk verifikasi lapangan hanya 671 unit rumah. Kami harap sisanya dapat menerima bantuan ini dalam program reguler, begitu juga untuk 8 kecamatan lainnya,” pinta Wawali.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Dr. Fitriani, AP, M.Si saat dialog bersama undangan yang hadir memaparkan jumlah penerima BSPS tahun ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.372 unit rumah MBR, hal ini dikarenakan tingkat pendapatan perkapita masyarakat kota bengkulu sudah meningkat, sehingga jumlah masyarakat berpenghasilan rendah di kota bengkulu sudah menurun.

“Media massa tolong jangan salah persepsi, jumlah penerima BSPS tahun ini lebih sedikit karena tingkat pendapatan perkapita masyarakat kota bengkulu sudah semakin baik, sehingga jumlah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) semakin berkurang dari tahun sebelumnya,” terangnya.

Dalam Rakor ini turut hadir, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala SKPD, Anggota DPRD Kota, Camat Kampung Melayu dan lurah di Kecamatan Kampung Melayu, perwakilan PT. Pelindo, BKM, perwakilan dinas terkait dari pemerintah provinsi, dan undangan lainnya. (247/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: