Bagaimana Hukum Pamer Ibadah di Medsos? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Bagaimana Hukum Pamer Ibadah di Medsos? Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad jelaskan hukum pamer ibadah di media sosial-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

Misalnya, mengambil foto sekelompok orang yang telah melaksanakan kegiatan keagamaan dan mempostingnya dengan tujuan untuk mengajak orang lain melakukan hal serupa dalam beribadah.

"Yang salah itu memposting diri sendiri, sambil update status Alhamdulillah sudah ikut pengajian," kata Ustaz Abdul Somad.

Sementara itu, ibadah sedekah dapat dilakukan secara terbuka dan tidak dianggap sebagai riya, selama orang tersebut memiliki niat untuk mengajak dan memotivasi orang lain untuk bersedekah.

"Karena sahabat Nabi SAW dulu tidak diam-diam bersedekah, ada yang bersedekah 600 batang pohon kurma Ajwa yang sekilonya Rp 280.000," jelas Ustaz Abdul Somad.

Untuk mendekatkan diri kepada Allah, penting untuk menghindari sifat dan sikap yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam penyakit hati.

Ustadz Abdul Somad menambahkan bahwa cara untuk mendekatkan diri kepada Allah yang pertama adalah dengan memiliki keyakinan atau iman.

"Yang pertama sekali adalah mengenal Allah dan sifat-sifatnya, jika ingin dekat dengan Allah maka belajar akidahnya bisa mengikuti para ulama," kata Ustaz Abdul Somad.

Cara berikutnya untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan bersabar. Kata sabar berasal dari kata Arab sobr, yang merujuk pada tanaman berduri seperti kaktus yang hidup di gurun pasir. Dalam Bahasa Arab, kaktus dikenal sebagai sobr.

BACA JUGA:Sudah Terlanjur Terjerumus dalam Riba, Ustaz Abdul Somad Bagikan Cara untuk Bertaubat

BACA JUGA:Apakah Pelaku Syirik Bisa Masuk Surga, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Dari tanaman kaktus tersebut, terlihat bahwa sifat sabar sering kali terkait dengan kondisi yang menyakitkan atau menyedihkan.

Sabar dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seperti kematian, penyakit, kebangkrutan, kelelahan, dan sebagainya, yang termasuk dalam kategori sabar yang lebih rendah.

"Sabar level tinggi di antaranya berada nyaman di bawah selimut namun harus bangun untuk shalat, itu berat dan beratnya itu disebut sabar, ada pula anak mudah, rupawan, kaya raya, terkenal namun memanfaatkan hal itu untuk dakwah dan tidak bermaksiat padahal dia bisa melakukannya, maka ini juga termasuk sabar," papar Ustaz Abdul Somad.

Selain sabar dalam menghadapi kesulitan, jenis sabar lainnya melibatkan meninggalkan maksiat dan melaksanakan ketaatan kepada Allah, seperti puasa, zakat, wakaf, serta banyak berdzikir. Semua ini adalah bentuk dari sabar.

Ustaz Abdul Somad menyatakan bahwa menolak maksiat sebenarnya jauh lebih berat dibandingkan dengan melakukan ketaatan. Namun, kedua hal ini harus dilaksanakan oleh orang-orang yang beriman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: