Ayam Mati Makin Banyak

Ayam Mati Makin Banyak

RATU SAMBAN, BE - Laporan ayam  mati mendadak yang diduga disebabkan oleh  Virus  H5N1 atau dikenal dengan flu burung, kian  meluas.   Sebelumnya tercatat 7 kelurahan  yang  telah dilaporkan positif flu burung.   Kali ini kembali dilaporkan dari 3 kelurahan, yakni  Kebun Beler, Timur Indah dan Teluk Sepang.

Total ayam mati mendadak yang dilaporkan dan dinyatakan  positif flu burung mencapai 135 ekor selama kurun waktu Januari hingga 5 April 2013 di 7 kelurahan.  Rinciannya Kelurahan Rawa Makmur Permai 7 ekor, Kelurahan Kebun Keling 30 ekor, Kelurahan Pagar Dewa 3 ekor, Kelurahan Panorama 43 ekor, Kelurahan Sumur Dewa 19 ekor, Kandang Mas 20 ekor dan Kelurahan Sukarami 13 ekor.  Sementara  18 ekor ayam  dinyatakan negatif flu burung yakni 6 ekor di Kelurahan Kebun Kenanga, 3 ekor di Kelurahan  Timur Indah dan  di Teluk Sepang.

Ketua PDSR (Participatory Disease Survey Respon) Kota Bengkulu, Zulkifli  menuturkan, untuk hari ini (kemarin), mereka mendapatkan beberapa laporan dari warga, yakni Yatno warga Timur Indah Kota Bengkulu,  Diana warga RT 6  Kelurahan Kebun Kenanga, dan  satu lagi warga Teluk Sepang.

\'\'Mereka ini telah melaporkan kemarin, dan pagi tadi petugas telah  mendatangi kediaman pelapor, namun bangkai ayam sudah dikuburkan, petugaspun tak bisa melakukan pemeriksaan, dan siang tadi kita mendapatkan laporan kembali pada pemilik yang sama kalau ayamnya mati  kembali, dan telah kita minta  agar bangkai ayam untuk tidak dirusak, setelah dilakukan rapid tes,  hasilnya negatif, begitu juga dengan  rapid tes di Kelurahan Kebun Kenanga.

\'\'Khusus Kebun Kenanga ada beberapa ayam yang mati mendadak,  terbanyak milik Ibu Diana sebanyak 6 ekor mati,\" katanya. Masih dikatakan Zulkifli,  tingkat kesadaran masyarakat untuk melaporkan  kejadian ayam mati mendadak  sangat tinggi, buktinya saat ini  warga mulai melaporkan  ke Distanak Kota Bengkulu.  Dengan begitu,  bisa dipantau penyebaran flu burung dan bakteri ayam lainya.

Warga Kota Bengkulu diminta untuk mewaspadai merebaknya virus H5N1  selama musim Pancaroba berlangsung. Perubahan musim  ini akan menyebabkan kematian unggas meningkat.  \"Berdasarkan pengalaman, perubahan cuaca mempengaruhi   matinya unggas secara mendadak,\" katanya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: