Arti Body Shaming dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental

Arti Body Shaming dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental

Perlakuan body shaming bisa terjadi di mana saja, mulai dari keluarga, pergaulan, sekolah, tempat kerja, hingga rumah tangga.--

Body shaming yang menjadikan wajah atau bagian wajah sebagai sasaran sering dilontarkan sebagai guyonan, misalnya ‘Pinjam gigimu sebentar dong, buat buka botol nih,’ atau ‘Itu kuping atau parabola ya? Pantesan sinyalmu kuat terus.’ Walaupun terdengar lucu bagi orang lain, tapi kata-kata seperti ini akan menyakiti perasaan orang yang diejek.

Dampak Body Shaming terhadap Kesehatan Mental
Walaupun dikemas dalam bentuk gurauan, pertanyaan, atau keprihatinan, body shaming tetap mengandung ejekan atau penghinaan terhadap kondisi fisik seseorang. Ucapan yang sifatnya merendahkan ini bisa menyakiti perasaan orang yang dikomentari dan menurunkan kepercayaan dirinya.

Jika hal yang diejek merupakan titik sensitif seseorang, yaitu hal yang memang selalu dianggapnya sebagai kelemahan atau sesuatu yang memalukan, body shaming dapat membuat orang tersebut makin merasa rendah diri, bahkan membenci dirinya sendiri.

Bahan ejekan saat body shaming juga mungkin sebenarnya tidak sesuai kenyataan atau hanya dilebih-lebihkan. Namun, jika ini terus-menerus jadi ejekan, bahkan sampai dijadikan nama panggilan, orang yang menjadi korban body shaming bisa saja akhirnya percaya bahwa hal tersebut memang benar dan merasa malu atas kondisi fisiknya.


BACA JUGA:Penjaga Konter di Bentiring Permai Jadi Korban Penipuan Modus Bukti Transfer Palsu

Rasa rendah diri atau kebencian terhadap diri sendiri akibat tindakan body shaming dapat menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan mental, seperti:
- Gangguan makan, terutama bila yang menjadi sasaran body shaming adalah berat badan
- Gangguan kecemasan, biasanya saat bertemu orang lain atau berada di tempat yang ramai
- Gangguan dismorfik tubuh, yaitu gangguan mental di mana penderitanya merasa sangat malu atas kondisi tubuhnya sampai mengucilkan diri, melakukan diet atau olahraga secara ekstrem, bahkan berkali-kali menjalani operasi plastik untuk memperbaiki penampilan fisiknya
- Depresi, akibat terus-menerus terpenjara oleh rasa malu, rendah diri, benci, marah, dan putus asa terhadap kondisi tubuhnya, sehingga kehilangan semangat untuk melakukan apa pun dan tidak bisa lagi menikmati hidup
Menyakiti diri sendiri (self injury), bahkan mungkin sampai muncul pikiran untuk bunuh diri

Cara Menyikapi Perlakuan Body Shaming
Tindakan body shaming dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental, hubungan sosial, prestasi belajar, performa kerja, keharmonisan rumah tangga, bahkan secara tidak langsung juga pada kondisi fisik.

Untuk meminimalkan dampaknya, lakukanlah cara-cara berikut ini saat menerima perlakuan body shaming:
- Beri tahu bahwa ucapan tersebut adalah tindakan body shaming atau ejekan fisik, walaupun hanya untuk bergurau atau berkomentar.
- Tegaskan bahwa kata-kata tersebut tidak baik dan menyakiti perasaan.
- Ingatkan bahwa seseorang dinilai atau dihargai bukanlah berdasarkan bentuk tubuhnya, melainkan berdasarkan tindakan dan kata-katanya, termasuk perlakuannya kepada orang lain.
- Beri tahu bahwa mengejek atau mempermalukan seseorang bukanlah cara yang baik untuk menghibur dan membuat orang lain tertawa.

BACA JUGA:Phubbing! Perilaku Mengabaikan Orang Sekitar karena Ponsel

Jika kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan cara-cara di atas, usahakan untuk tetap tenang dan tidak memberikan respons apa pun, lalu alihkan pembicaraan ke topik lain atau secara baik-baik tinggalkan percakapan.Jangan terus mengingat kejadian tersebut, apalagi sampai memikirkan kata-kata yang diucapkan. Lebih baik, tanamkan di dalam pikiran bahwa komentar atau ejekan seseorang terhadap kondisi fisik orang lain sering kali dilakukan untuk menutupi rasa rendah dirinya sendiri.

Cara-cara di atas juga bisa dilakukan untuk membantu orang yang mengalami body shaming. Berilah dukungan kepada orang yang diejek dengan cara tidak ikut-ikutan tertawa dan tidak menanggapi ejekan tersebut. Jika tindakan body shaming sampai menimbulkan stres, membuat tidak percaya diri, atau memengaruhi kehidupan sehari-hari, jangan diabaikan saja. Sebaiknya, berkonsultasilah dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bimbingan dan saran yang sesuai dengan kondisimu.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: