Ini Dia Alasan Kenapa Soda Diet Tidak Lebih Sehat daripada Soda Biasa
Mengonsumsi soda diet disebut dapat meningkatkan nafsu makan akibat kandungan pemanis buatannya. --
BENGKULUEKSPRESS.COM - Minuman bersoda atau juga dikenal sebagai air karbonasi adalah air yang “disuntikkan” gas karbon dioksida. Tambahan karbon dioksida inilah yang membuat adanya gelembung-gelembung khas pada air soda. Gasi inilah yang memberikan sensasi menggelitik di lidah. Air ini biasanya bisa disajikan tawar sebagai air berkarbonasi. Banyak pula produsen yang menyediakan minuman soda berperisa.
Minuman berkarbonasi adalah minuman tidak memiliki kandungan alkohol yang mengalami proses karbonasi. Di seluruh belahan bumi, minuman berkarbonasi memiliki beberapa nama populer yang berbeda-beda, sebagai contoh, di Amerika Serikat, dikenal dengan nama soda, soda pop, pop atau tonik, di Inggris dikenal dengan fizzy drinks, di Kanada dikenal dengan soda atau Pop saja. Sedangkan di daerah Ireland, mereka menyebutnya Minerals.
BACA JUGA:Manfaat Air Tebu yang Tidak Bisa Dianggap Remeh untuk Kesehatan
pada tahun 1770an, seorang ilmuwan (bukan Abdan) katanya proses untuk menghasilkan air mineral berkarbonasi. Adalah seorang berkebangsaan Inggris bernama Joseph Priestley yang berhasil memproses air hasil destilasi dan mencampurnya dengan CO2. Ilmuwan Inggris yang lain adalah John Mervin Nooth, yang berhasil memperbaiki hasil penemuan Priestley dan menjualnya secara komersial alat untuk memproduksi air soda yang pertama untuk digunakan di bidang farmasi.
Banyak orang beralih dari konsumsi soda biasa ke soda diet. Alasannya, soda diet dianggap lebih sehat daripada soda biasa karena mengandung lebih sedikit gula atau kalori. Namun, benarkah demikian? Produk soda diet awalnya diperkenalkan pada tahun 1950-an untuk penderita diabetes. Namun, lama-kelamaan produk soda diet ini dipasarkan lebih luas untuk orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi gula dalam minuman bersoda.
BACA JUGA:Inilah Manfaat Susu Organik dan Beragam Keunggulannya
Kandungan Soda Diet
Meski disebut soda diet, tidak berarti semua soda diet benar-benar bebas pemanis. Walaupun tidak menggunakan gula asli, minuman ini tetap menggunakan pemanis buatan, seperti aspartam, sakarin, siklamat, atau sukralosa. Pemanis buatan ini bahkan disebut bisa 200–13.000 kali lebih manis daripada gula biasa, lho.
Selain pemanis buatan, soda diet umumnya mengandung bahan-bahan sebagai berikut:
- Air berkarbonasi, yakni karbondioksida yang dilarutkan dalam air bertekanan
- Asam sitrat, malat, dan fosfat untuk menambah rasa getir
- Pewarna, seperti karotenoid dan antosianin
- Perasa, baik perasa alami maupun buatan, seperti rasa buah, karamel, dan rempah
- Pengawet, seperti potasium benzoat
- Sebagian soda diet juga ada yang ditambahkan vitamin dan mineral agar bisa dianggap lebih sehat.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Rasa Gelisah Berlebihan, Ustaz Adi Hidayat: Lakukan 5 Cara Ini
Risiko Kesehatan yang Dikaitkan dengan Konsumsi Soda Diet
Pada dasarnya, kebiasaan mengonsumsi minuman yang mengandung pemanis, baik asli maupun buatan, dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan. Nah, di bawah ini adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi bila kamu terlalu sering mengonsumsi soda diet:
1. Obesitas
Mengonsumsi soda diet disebut dapat meningkatkan nafsu makan akibat kandungan pemanis buatannya. Pasalnya, pemanis buatan di dalam soda diet dapat memicu respons dopamin dalam otak dan merangsang rasa lapar. Bila dikonsumsi dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama, hal ini bisa meningkatkan risiko kamu mengalami obesitas dan sindrom metabolik. Risiko ini akan lebih tinggi jika konsumsi soda diet diiringi dengan pola makan yang tidak sehat.
2. Penyakit ginjal kronis
Kandungan fosfor yang tinggi di dalam soda diet membuat beban asam pada ginjal menjadi makin tinggi. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal kronis.
3. Stroke
Minuman bersoda, termasuk soda diet yang dikonsumsi setiap hari, juga dapat meningkatkan risiko terserang stroke. Hal ini lebih berisiko terjadi jika orang yang sering mengonsumsi soda diet sudah lebih dulu memiliki kondisi medis tertentu, seperti obesitas atau tekanan darah tinggi. Mengingat banyaknya risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat konsumsi soda diet yang berlebihan, maka sebaiknya kita tidak mudah mempercayai klaim rendahnya kadar gula dalam minuman ringan.
BACA JUGA:Cara Dibawah Ini Ampuh Bagi Kamu Yang Ingin Cuan Saldo DANA Gratis Rp250.000, Cepat Cair!
Oleh sebab itu, bila kamu gemar atau bahkan sudah kecanduan soda diet, cobalah untuk menguranginya secara bertahap, ya. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari bahaya mengonsumsi soda diet. Sebaliknya, penuhi kebutuhan cairan tubuh sehari-hari dengan minuman yang lebih sehat, seperti air mineral. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: