Hati-Hati! Berat Badan Turun Drastis Justru Berbahaya Bagi Kesehatanmu

Hati-Hati! Berat Badan Turun Drastis Justru Berbahaya Bagi Kesehatanmu

berat badan turun drastis bukan berarti lemak di dalam tubuh banyak berkurang--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Sama seperti kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga dapat memicu masalah kesehatan, mulai dari menurunkan kekebalan tubuh, mengganggu tingkat kesuburan, serta meningkatkan risiko terjadinya penyusutan massa otot dan tulang seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, memiliki berat badan ideal sangatlah penting untuk kesehatan.

berat badan ideal ditentukan melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT). berat badan yang ideal memiliki IMT sebesar 18,5–24,9. Seseorang dikatakan kekurangan berat badan atau underweight apabila menunjukkan angka di bawah 18,5.

BACA JUGA:Jarang Diketahui! Ternyata Orgasme Bermanfaat untuk Kesehatan

Berat badan turun drastis berbahaya bagi kesehatan. Jika Anda ingin memiliki bentuk tubuh ideal dengan menurunkan berat badan, cara terbaik adalah dengan melakukannya secara perlahan dan konsisten. Mereka yang punya masalah dengan bobot tubuh berlebih atau terobsesi untuk kurus, terkadang rela melakukan diet super ketat untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Padahal, Berat badan turun drastis bukan berarti lemak di dalam tubuh banyak berkurang.

BACA JUGA:Mukomuko Jadi Pusat Peternakan Sapi: Populasi Meningkat 100% dalam 3 Tahun

Lemak sulit dibakar dalam waktu singkat. Ketika berat badan turun drastis, justru yang banyak hilang dari tubuh adalah air atau bahkan jaringan tubuh, bukan lemak. Diet terlalu ketat pun bisa membuat tubuh kelaparan dan tidak mendapatkan asupan nutrisi penting.

Efek Samping Berat Badan Turun Drastis
Berat badan turun drastis sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Bobot tubuh yang berkurang lebih dari 1 kg per minggu dapat menyebabkan berbagai kondisi berikut:

BACA JUGA:Mukomuko Luncurkan Kampanye Besar: Target 23.327 Anak Divaksin Polio

- Kelelahan
- Hilangnya massa otot
- Dehidrasi
- Gangguan elektrolit
- Gangguan metabolisme tubuh
- Kekurangan gizi (malnutrisi)
- Daya tahan tubuh berkurang
- Tulang rapuh
- Rambut rontok
- Menstruasi tidak teratur
- Sembelit atau susah buang air besar
- Pusing dan sakit kepala
- Penyakit batu empedu

BACA JUGA:Dana Desa 2024: Mukomuko Prioritaskan Rp 13 Miliar untuk Program Stuntin

Seperti Apa Penurunan Berat Badan yang Aman?
Penurunan berat badan yang aman adalah sekitar 0,5 kg hingga 1 kg per minggu. Angka tersebut memang dirasa tidak banyak, tapi berat badan yang turun setidaknya akan stabil setiap minggunya. Untuk menurunkan berat badan sebanyak 0,5–1 kg per minggu, banyak ahli yang menyarankan untuk memangkas 500–1.000 kalori dalam asupan makanan harian Anda. Caranya yaitu dengan:

- Mengurangi porsi makan dan makanlah secara perlahan
- Memperbanyak konsumsi sayuran, buah, dan makanan berserat
- Memperbanyak asupan makanan berprotein
- Rutin berolahraga selama sekitar 30 menit per hari
- Menghindari dan mengurangi camilan serta makanan manis
- Tidak melewatkan sarapan
- Mengonsumsi air sebanyak 2.350–2.500 mililiter per hari
- Mengurangi asupan lemak dan cermat dalam mengonsumsi lemak sehat

BACA JUGA:Kapolda Lakukan Mutasi 35 Perwira di Jajaran Polda Bengkulu, Berikut Namanya

Diet yang sehat bisa berbeda pada tiap orang, tergantung pada kondisi medis, jenis kelamin, usia, dan aktivitas yang dijalani sehari-hari. Oleh karena itu, daripada mencoba diet ekstrim yang berisiko agar berat badan turun drastis atau cepat, lebih baik konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan rencana diet yang sehat.

BACA JUGA:Makin Harmonis! Lakukan 5 Gaya Berhubungan Intim agar Mencapai Klimaks

Konsultasikan juga dengan dokter apabila Anda tidak sedang diet, tapi berat badan turun drastis. Bisa jadi ada masalah kesehatan lain yang Anda alami, seperti penyakit tiroid, malnutrisi, kanker, diabetes, gangguan jantung, kerusakan organ hati dan ginjal, TB, HIV, gangguan pencernaan, stres berat, atau depresi.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: