Mahasiswa Kepung Kantor Walikota
RATU SAMBAN, BE - Ketua PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Kota Bengkulu, Muhammad Iqbal, menyatakan akan melakukan pengepungan terhadap Kantor Walikota apabila Pemda Kota melaksanakan relokasi para pedagang Pasar Subuh ke Pasar Baru Koto. Pernyataan itu ia sampaikan saat melakukan aksi demonstrasi bersama 30 orang anggota PMII lainnya di depan halaman Kantor Walikota Bengkulu sekitar pukul 10.30 WIB, kemarin.
\"Kalau pemerintah tetap akan melakukan relokasi, kami akan menyerukan seluruh anggota PMII se-Sumatera untuk datang ke Bengkulu guna mengepung Kantor Walikota hingga relokasi tersebut dibatalkan,\" kata Iqbal yang diaminkan massa aksi.
Ditambahkannya, 450 tanda tangan yang mereka bawa adalah bukti bahwa para pedagang Pasar Subuh menolak relokasi. Ia mengingatkan, relokasi tersebut akan sangat berdampak pada ekonomi para pedagang di Pasar Subuh. \"Kebijakan relokasi bertentangan dengan ekonomi kerakyatan. Pasar baru koto tidak strategis karena tidak menjanjikan perputaran uang yang signifikan.
Kenapa mau memindahkan pedagang yang sudah membayar retribusi kebersihan kepada CV Barokoh yang notabene adalah atas perintah pemerintah? Kenapa tidak membebaskan lahan PSM untuk mengakomodir para pedagang di tanah itu saja? Silakan angkut kalau ada pedagang yang bandel. Tapi kalau mereka tertib, jangan pindahkan mereka,\" ujar Iqbal yang lagi-lagi diamani massa aksi.
Aksi yang dipimpin oleh Deno Andeska Marlandone ini mulanya sempat memanas. Karena massa aksi sempat berencana menerobos pagar Walikota karena hingga satu jam aksi mereka lakukan, belum ada perwakilan Pemda Kota yang bersedia menemui demonstran. Sementara sekitar 2 peleton polisi yang berasal dari gabungan seluruh personil Polsek di Kota Bengkulu beserta intel, ditlantas dan provos, juga 50 orang Satpol PP bersiaga menghadang mahasiswa.
Namun sekitar pukul 11.00 WIB, Asisten I Dra Hj Rosmidar, Asisten II Ir H Fachrudin Siregar dan Kabag Humas Suryawan Halusi MSi datang menemui massa. Dalam pertemuan mereka itu, Fachrudin mengucapkan rasa terima kasihnya atas aspirasi mahasiswa ini. Ia berjanji akan meneruskan aspirasi mahasiswa tersebut. \"Kami akan menuruskannya baik kepada walikota maupun wakil walikota. Terima kasih atas masukan ini,\" paparnya singkat.
Di akhir aksi ini, mahasiswa kemudian menyerahkan bukti tanda-tangan 450 pedagang yang menolak rencana relokasi. Mereka juga sempat mengancam akan membuka lapak di halaman Walikota apabila tuntutan mereka tidak didengar oleh Walikota maupun Wakil Walikota. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: