Amalan Utama di Bulan Muharram, Ustaz Abdul Somad Sarankan Kerjakan di Waktu Ini

Amalan Utama di Bulan Muharram, Ustaz Abdul Somad Sarankan Kerjakan di Waktu Ini

Ustaz Abdul Somad jelaskan amalan utama di bulan Muharram dan waktu melaksanakannya-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

Pendakwah yang akrab disapa UAS menjelaskan bahwa di Madinah terdapat tiga suku kaum Yahudi, yaitu Yahudi Bani Nadhir, Yahudi Bani Quraidhah, dan Yahudi Qainuqa.

"Suku Yahudi tersebut tidak makan dan minum pada tanggal 10 Muharram, Nabi bertanya, 'Ma hadza?' mereka menjawab 'Ha dza yaumun sholihun' Ini adalah hari yang baik, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Fir'aun laknatullah. Mereka bersyukur kepada Allah dengan berpuasa di tanggal 10 karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa," jelas Ustaz Abdul Somad.

Nabi Muhammad SAW menganggap dirinya lebih berhak untuk mengikuti Nabi Musa AS dalam praktik puasa Asyura.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan puasa ini.

Dalam hal puasa Asyura, tidak ada perbedaan pendapat di antara ulama. Hal ini didasarkan pada hadits-hadits yang sahih sesuai dengan ajaran dan tuntunan langsung dari Nabi Muhammad SAW.

"Karena itu bagi yang berbadan sehat khususnya perempuan yang banyak punya utang puasa, dengan berpuasa Asyura 9, 10, dan 11 Muharram maka sudah bisa mengganti tiga hari puasa yang ditinggalkan," kata Ustaz Abdul Somad.

BACA JUGA:Viral Cek Khodam di Medsos, Ustaz Abdul Somad dan Buya Yahya Jelaskan Hukum Khodam dalam Islam

BACA JUGA:Ingin Masuk Surga Bersama Rasulullah SAW, Ustaz Abdul Somad Bagikan Beberapa Amalannya

Mengqadha puasa wajib yang terlewat di bulan Muharram, seperti karena haid, menyusui, hamil, atau nifas, dapat dilakukan dengan cukup niat qadha saja.

Dalam Islam, ini juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan pahala puasa sunnah Asyura.

Lebih dari itu, jika seseorang juga melaksanakan puasa rutin seperti puasa Senin dan Kamis, maka dapat mendapatkan tiga kali lipat pahala.

Adanya keringanan syariat seperti ini memudahkan dan lebih efektif bagi kaum wanita dalam mengganti puasa yang terlewat. Meskipun fiqih ini lebih berkaitan dengan wanita, kaum pria juga sebaiknya memahaminya.

Selain puasa Asyura, seperti bulan-bulan lainnya, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah seperti Ayyamul Bidh, puasa Senin-Kamis, dan puasa Daud.

"Dengan melaksanakan puasa badan sehat, terlebih di dalam makanan yang kita makan ada racun dan bakteri di dalamnya, ada kandungan pestisida, formalin, maka muncullah kanker darah, kanker tulang, tak ada obatnya, ternyata penyakit-penyakit ini dapat hilang dengan menerapkan terapi fasting," papar Ustaz Abdul Somad.

Terapi Fasting yang dikenal di dunia barat mengacu pada praktik menahan makan, di mana dalam terapi ini masih diizinkan untuk mengonsumsi buah, sayuran, dan air putih. Praktik ini umumnya dilakukan selama delapan hari dalam sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: