Dahlan Usul Utang Merpati Dikonversi jadi Saham
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Senin 08-04-2013,21:10 WIB
JAKARTA - Utang PT Merpati Nusantara Airlines hingga mencapai Rp 6 triliun hingga kini tak kunjung teratasi.
Bahkan Merpati diramalkan akan bernasib sama seperti maskapai penerbangan Batavia Air, yakni mengalami pailit (bangkrut).
Guna antisipasi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berencana menggelar rapat dengan Komisi VI DPR untuk mencari solusi masalah ini.
\"Kami ingin rapat khusus dengan komisi VI DPR, bagaimana cara untuk menyelesaikan utang Merpati Rp 6 triliun itu,\" ucap Dahlan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/4) petang.
Mengenai rencana Merpati dijadikan anak perusahaan Garuda, Dahlan katakan hal tersebut sudah lama dibahas. Namun menurutnya, hal tersebut bukanlah solusi yang tepat.
\"Merpati kenapa tidak dijadikan anaknya Garuda saja? Itu sudah kita bahas. Kalaupun itu terwujud, itu justru akan menimbulkan masalah baru. Nanti kalau Garuda dibebani oleh Merpati, Garuda akan nyungsep lagi (rugi, red),\" papar mantan Dirut PT PLN ini.
Pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini menilai apapun jalan keluar yang akan dilakukan untuk menghidupkan Merpati, dirasa tidak akan membantu bila utang Merpati tidak kunjung diselesaikan.
\"Apapun solusinya, bila utang Merpati terdahulu tidak diselesaikan, maka akan sia-sia rencana bapak-bapak semua (anggota komisi VI DPR, red). Tapi kalau persoalan pokoknya (utang) bisa kita selesaikan, maka selanjutnya akan mudah melakukan penyelamatan Merpati,\" terangnya.
Solusi lain yang ditawarkan Dahlan pada Komisi VI DPR adalah membantu utang Merpati untuk dikonversi menjadi saham. Seperti diketahui, Merpati saat ini memiliki utang ke PT Pertamina (Persero). Jika ini disetujui, berarti nantinya Pertamina punya saham di Merpati.
\"Ini salah satu gambaran, misalnya komisi VI DPR bisa loloskan utang Merpati menjadi saham. Karena siapapun yang jadi Dirut Merpati, tetap akan kena masalah yang sama, yakni tidak bisa sepenuhnya tutupi utang terdahulu,\" tukasnya. (chi/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: