Mie Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Membuat Gemuk?

Mie Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Membuat Gemuk?

Jumlah kalori pada mie instan juga bisa bertambah, jika kamu menyajikannya dengan bahan lain, seperti sosis, kornet, atau keju. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Karbohidrat adalah salah satu jenis makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk menghasilkan energi. Secara umum, Karbohidrat adalah nutrisi yang terdiri dari susunan atom karbon, hidrogen, dan oksigen.

Karbohidrat adalah komponen pangan yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk tubuh. Setelah mengonsumsi Karbohidrat, tubuh akan memecah makronutrien tersebut menjadi glukosa yang merupakan sumber energi utama bagi sel, jaringan, dan organ-organ tubuh.Glukosa ini nantinya bisa segera digunakan ataupun kelebihan jumlahnya dapat disimpan sebagai cadangan energi dalam hati atau otot.

BACA JUGA:Bolehkah Daging Kurban Diberikan Kepada Non Muslim, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat dan Buya Yahya

Klaim bahwa mie instan bisa dijadikan sebagai pengganti nasi karena dianggap tidak terlalu mengenyangkan dan tidak membuat gemuk masih dipercaya sebagian orang. Bagaimana pendapatmu? Yuk, cari tahu faktanya melalui artikel ini.

Untuk menjawab makanan mana yang lebih baik untuk mencegah kenaikan berat badan, pertama-tama kita perlu mengetahui dulu jumlah kalori yang terdapat pada mie instan dan nasi.Pada 1 bungkus sajian mie instan atau setara 35–40 gram, terkandung sekitar 190–200 kalori. Sementara itu, jumlah kalori dalam nasi putih dengan porsi yang sama hanyalah sekitar 45–50 kalori.

BACA JUGA:Ini Dia Bahaya Perut Buncit dan Cara Mengatasinya

Mie Instan vs Nasi
Dari perbandingan di atas, bisa disimpulkan bahwa jumlah kandungan kalori mie instan hampir 5 kali lipat lebih banyak daripada nasi. Karena jumlah kalorinya lebih tinggi, ini artinya mie instan bisa membuat tubuh lebih cepat gemuk dibandingkan nasi putih.

Jumlah kalori pada mie instan juga bisa bertambah, jika kamu menyajikannya dengan bahan lain, seperti sosis, kornet, atau keju. Begitu juga ketika kamu mengonsumsi nasi dengan mie instan sebagai lauk. Kalori yang masuk ke tubuh tentu akan menjadi lebih banyak.

Kebiasaan menjadikan mie instan sebagai lauk pendamping makan nasi memang sudah lumrah bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, ini tidak disarankan karena asupan kalori yang berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain tinggi kalori, mie instan umumnya rendah akan nutrisi, seperti protein, vitamin, dan mineral. Jika dikonsumsi terlalu sering tanpa tambahan makanan sehat lainnya, mie instan bisa membuat tubuhmu kekurangan nutrisi.

BACA JUGA:Mengapa Kutikula Sebaiknya Tidak Dipotong? Ini Alasanya

Pentingnya Membatasi Konsumsi Mie Instan dan Nasi
Mie instan umumnya mengandung banyak karbohidrat, lemak, serta sodium atau MSG. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, dan masalah pada ginjal.

Nasi putih pun demikian. Menurut suatu riset, konsumsi nasi putih terlalu banyak bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena diabetes, terutama jika diikuti dengan pola makan tinggi gula dan kebiasaan jarang berolahrga.

BACA JUGA:Semakin Menyala, Dukungan untuk Dempo - Bang Ken Terus Mengalir

Inilah alasan mengapa kamu perlu membatasi konsumsi keduanya dan tetap mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti buah dan sayuran, kacang-kacangan, susu, ikan, telur, seafood, dan bi-bijian, agar asupan gizi yang masuk ke tubuh seimbang.

Untuk mempermudah pemenuhan asupan gizi seimbang, kamu bisa menerapkan panduan piring makan setiap harinya.Jika dikonsumsi sesuai porsi yang aman dan dibarengi dengan pemenuhan gizi seimbang, mie instan dan nasi putih umumnya tidak akan berdampak bagi kesehatan. Namun, jika kamu memiliki kebiasaan mengonsumsi mie instan atau sulit mengatur porsi nasi yang dimakan, terutama jika sudah membuat berat badanmu kerap naik.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: