Jasad Bayi Syarat Ilmu Kebal dan Persugihan

Jasad Bayi Syarat Ilmu Kebal dan Persugihan

\"P1220427\"SELUMA UTARA, BE - Kasus pencurian jasad bayi di pemakaman umum Desa Selingingan Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma masih misterius. Warga menduga kuat motif pencurian untuk mendalami ilmu hitam.

Menanggapi kasus tersebut, paranormal Ki Kusumo yang mengikuti berita itu mengatakan, pelaku pencurian jasad bayi itu adalah orang yang tengah memperdalam ilmu hitam.

“Orang yang mencuri mayat bayi itu menginginkan kekebalan tubuh secara sempurna. Di samping ada juga yang mencuri untuk syarat mencari pesugihan. Keduanya sama-sama penganut ilmu hitam,” tuturnya.

Kekebalan yang dimaksud adalah kebal dari berbagai benda tajam, tumpul atau api. Menurut Ki Kusumo, ilmu tersebut sampai sekarang masih sering digunakan meski cara tersebut sudah kuno. “Ilmu itu berasal dari aliran sesat, sudah kuno sekali,” paparnya.

Meski sesat, kata Ki Kusumo bisa berhasil bila dilakukan dengan cara-cara yang benar sesuai aliran yang diajarkan kepada si pelaku. Tergantung bayi atau mayat siapa dan bagaimana cara mengambilnya. Kalau ada satu saja ritual yang salah, maka akan gagal,” jelas Ki Kusumo.

Mayat bayi yang diambilnya pun tidak sembarangan. Untuk memiliki kekebalan yang sempurna, maka calon mayat tersebut harus dilihat bagaimana latar belakang kematiannya.

“Biasanya yang diincar itu bayi yang usia kelahirannya tua seperti 13 bulan atau 14 bulan, bayi yang lahir terbalik, atau juga bayi yang meninggal bersama ibunya saat dilahirkan, dan harus mayat bayi yang masih dalam keadaan utuh atau belum dimakan tanah,” imbuh Ki Kusumo.

Minta Pelaku Diungkap Sementara itu saat ditemui BE, kedua orang tua bayi malang itu Ansiri (22) dan Lini (20) masih terlihat bersedih. Pasalnya, bayi yang diberi nama Rio itu merupakan bayi kedua yang dilahirkannya. Kedua sama-sama meninggal tak lama setelah dilahirkan.

Ansiri mengungkapkan proses kelahiran bayi yang dicuri itu normal dengan bantuan bidan dan dukun beranak di desanya, 29 April lalu sekitar pukul 09.00 WIB. Tiba-tiba sekitar pukul 12.00 WIB mengalami sesak nafas dan akhirnya meninggal. Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, pihak keluarga dan perangkat desa memakamkan jasad bayi itu di TPU Selingsingan berjarak 100 meter dari kediamannya.

“Rio adalah anak kedua kami. Anak pertama kami juga meninggal saat dilahirkan prematur. Kecil kemungkinan jika makam bayi kami tersebut dibongkar hewan atau binatang buas. Makam yang digali cukup dalam dengan kedalaman 1,5 meter,” ujar pria yang berprofesi sebagai petani kopi ini.

Kini Ansiri dan istrinya hanya bisa pasrah dan berharap jasad bayinya bisa ditemukan. Ia pun meminta kepolisian bisa menangkap pelaku yang tega menggali kuburan dan mengambil jasad bayinya. “Saya minta agar kepolisian bisa mengungkapnya. Saya yakin ini merupakan ulah orang yang menuntut persugihan,” sesalnya.

Curiga Warga Pindahan Warga desa setempat mencurigai salah warga yang baru pindah ke desa sebagai pelaku. Namun lantaran belum ada bukti kuat tidak berani memastikannya.

“Sebenarnya kita ada mencurigai warga desa ini. Tapi kita tidak bisa menuduh sebelum ada bukti yang lengkap. Kita tunggu kepolisian yang mengusutnya,” ujar Kades Selingsingan Seluma Utara, Arsyad.

Dijelaskan Kades, warga yang pindah dari Desa Rimbo Kedui itu terbilang misterius. Saat melapor saat pindah, warga tersebut mengaku punya pekerjaan di Desa Selingsingan. Tapi saat ditanya apa pekerjaannyatidak bisa menjawab. “Bayangkan sejak 5 bulan di desa ini mereka tidak berbaur dengan masyarakat asli sini,” ujar kades.

Masih Didalami Di sisi lainnya, Kapolres Seluma AKBP PL Gaol SIK melalui Lakhar Kasat Reskim AKP Lumban Raja SH mengaku telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sejauh ini dari keterangan yang berhasil dihimpun belum menemukan titik terang siapa pelaku pembongkaran makam bayi tersebut. Ia pun tidak menampik ada warga yang dicurigai sebagai pelaku. Tapi belum dilengkapi dengan sejumlah bukti yang kuat melainkan hanya sekedar keterangan.

“Kasus ini masih didalami dan melengkapi keterangan saksi. Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya. Kuat dugaan ini sengaja dibongkar guna menuntut ilmu, ”terangnya.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: