Program Magang ke Jepang Kembali Dibuka, Simak Jadwalnya

Program Magang ke Jepang Kembali Dibuka, Simak Jadwalnya

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Dr H Syarifudin, Msi-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Antusias masyarakat Bengkulu dalam mengikuti program magang ke negeri sakura atau Jepang sangat tinggi. Sehingga pemerintah provinsi Bengkulu melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu akan membuka kembali program magang tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Syarifudin, bahwa pihaknya akan membuka program magang ke Jepang tersebut pada akhir tahun 2024 mendatang.

Alasan dibuka kembali program magang ke Jepang ini sambung Syarifudin, lantaran masih banyak masyarakat Bengkulu yang ingin ikut seleksi namun terlambat mendaftar dan melihat banyaknya pendaftar dari seleksi magang pada tahap pertama kemarin.

"Banyak yang menghubungi kami karena terlambat mendaftar dan sebagainya. Oleh sebab itu kita akan buka lagi seleksinya di  November  2024 mendatang," ujar Syarifudin, Jumat (31/5/2024).

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Komitmen Tindaklanjuti Temuan BPK

Lanjutnya, tak ada perbedaan syarat untuk mendaftar seleksi program magang ke Jepang nantinya.

Persyaratan akan tetap sama seperti tahap pertama dan disarankan untuk meningkatkan kompetensi diri dengan pengusaha bahasa Jepang.

"Untuk persyaratan masih sama seperti sebelumnya, terutama syarat pendaftar minimal sebanyak 150 orang. Selain itu, para calon peserta nantinya diminta untuk mempersiapkan diri, terutama kemampuan bahasa Jepang," imbuhnya.

Sementara itu, untuk program magang ini di prioritaskan pada laki-laki. Sebab dari pertimbangan sistem program magang  membutuhkan kemampuan fisik. Terlebih pada bidang pekerjaan yang nantinya akan diikuti oleh peserta.

BACA JUGA:Bina Pemuda Kearah Positif, Lina Tandri Bentuk Klub Bola New Khatulistiwa

"Bagi tenaga kerja wanita, untuk sementara belum diutamakan. Karena program ini masih diprioritaskan untuk lowongan tenaga kerja laki-laki, apalagi sistem kerja kontrak, hingga membutuhkan kemampuan fisik," pungkas Syarifudin. (Tri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: