Ketika Pikiran Dirundung Masalah, Amalkan Doa Berikut Ini

Ketika Pikiran Dirundung Masalah, Amalkan Doa Berikut Ini

Doa saat pikiran tengan dirundung banyak masalah-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Setiap hari kita menghadapi berbagai masalah kehidupan dengan beragam tingkat kompleksitas dan intensitas.

Namun, ada kalanya kita menemui masalah yang membuat pikiran kita terfokus padanya.

Imam Al Ghazali menganjurkan kita untuk membaca doa tertentu ketika kita dihadapkan pada masalah kehidupan yang khusus.

BACA JUGA:Saat Merasa Ketakukan di Rumah, Amalkan 5 Doa Pengusir Jin dan Setan Berikut Ini

BACA JUGA:Agar Selamat di Padang Mahsyar, Amalkan Doa Berikut Ini

Adapaun amalan doa yang bisa kita amalkan saat dirundung masalah seperti yang disampaikan Imam Al Ghazali adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجِلَاءَ غَمِّي وَذَهَابَ حُزْنِي وَهَمِّي

(Allāhumma innī ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika. Nāshiyatī bi yadika mādhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qadhā’uka. As’aluka bi kulli ismin huwa laka sammayta bihī nafsaka, wa anzaltahū fī kitābika, aw ‘allamtahū ahadan min khalqika, awista’tsarta bihī fī ilmil ghaybi ‘indaka, an taj’alal qur’āna rabī‘a qalbī, wa nūra shadrī, wa jilā’a ghammī, wa dzahāba huznī wa hammī).

BACA JUGA:Agar Selalu Diberi Kesehatan Mental, Amalkan Doa Berikut Ini

BACA JUGA:Saat Mati Lampu, Amalkan Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW Berikut

Artinya:

"Ya Allah, sungguh aku hamba-Mu, putra hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan). Nasibku di tangan-Mu, berlaku padaku ketentuan-Mu, adil padaku putusan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu yang Kau sebut untuk diri-Mu, (nama) yang Kau turunkan dalam kitab-Mu, (nama) yang Kau ajarkan pada segelintir hamba-Mu, atau (nama) yang hanya Kau sendiri yang mengetahuinya dalam pengetahuan ghaib agar Kau menjadikan Al-Qur’an sebagai musim semi (di) hatiku, cahaya batinku, pelenyap kebingunganku, dan penghilang kesedihan serta kebimbanganku,".

Imam Al-Ghazali mengutip doa ini dari riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim yang artinya:

"“Rasulullah saw bersabda, ‘Tidaklah orang yang dirundung sebuah masalah yang membuatnya sedih, lalu membaca doa itu, melainkan Allah akan menghilangkan kebimbangannya dan menggantikannya dengan kebahagiaan.’ Rasulullah ditanya, ‘Apakah tidak boleh kami mempelajarinya?’ ‘Tentu (boleh), seharusnya orang yang pernah mendengarnya mempelajari doa tersebut,’ jawab Rasulullah," (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: