Bereskan Lampu Jalan
BELUM menyalanya sebagian lampu jalan ternyata menjadi sorotan dari DPRD Kota Bengkulu. Sebab, pengelolaan lampu jalan merupakan tanggung jawab dari pemerintah sebagai wujud pelayanan terhadap masyarakat. Makanya, sangat disayangkan apabila masih terdapat lampu jalan yang tidak berfungsi. \"Apalagi pajak yang dibayarkan masyarakat dari sektor ini cukup besar,\" kata Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu Irman Sawiran SE, kemarin.
Diuraikan politisi PKS ini, persoalan lampu jalan bukan hanya bagaimana pemerintah memastikan agar lampu jalan menyala. Namun juga bagaimana memanajemen lampu jalan tersebut dengan baik sehingga terpelihara. Ia mencontohkan sebagaimana yang pernah ia amati disalah satu daerah Sumatera Barat. \"Disana PLN akan kalang kabut kalau ada lampu jalan yang mati.
Mereka menggunakan sistem satu lampu satu stop kontak. Dan Pemkab membayar hanya pada lampu jalan yang menyala. Sehingga bila ada lampu jalan yang mati, maka petugas PLN akan buru-buru memperbaiki,\" terangnya.
Sistem ini sangat berbeda, lanjutnya, bila melihat apa yang diterapkan di Kota Bengkulu. \"Kalau disini kan mau nyala atau tidak biaya lampu jalan tetap dibayar. Sehingga setiap tahun anggaran yang harus kita alokasikan cukup besar. Padahal lebih banyak yang padam ketimbang yang menyala,\" sampainya.
Karena itu, Irman berharap dapat mengevaluasi kembali pengelolaan lampu jalan ini. Terlebih ia melihat tekad dari Pemda Kota di bawah kepemimpinan H Helmi Hasan SE sangat serius dalam membenahi persoalan ini. \"Dengan sistem pengelolaan yang saya sebutkan tadi, Pemda Kota dapat berhemat hingga separuh dari biasa yang mereka bayarkan,\" bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Bengkulu, Drs Hilman Fuadi menyampaikan, hingga saat ini sudah ada 785 titik lampu jalan yang dahulunya dalam kondisi tidak menyala saat ini sudah menyala dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Dalam kurun waktu tiga bulan ini sepanjang jalur protokol mulai dari bandara Fatmawati sampai kawasan kampung sudah menyala. Hanya ada di beberapa titik lampu yang masih padam,” ujar Hilman.
Dijanjikannya, pihaknya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan pada lampu jalan yang saat ini kondisinya belum hidup. Upaya ini Hilman bilang akan melibatkan pihak pengusaha dan masyarakat. “Kalau hanya pemerintah mungkin ada keterbatasan, kami telah membuat surat untuk pengusaha dan masyarakat melalui LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) agar mereka juga berperan untuk membuat lampu di depan rumah masing-masing, seperti lampu pancing. Kami akan memberikan reward kepada kelurahan jika di daerahnya ada masyarakat yang aktif dalam mendukung program Bengkulu menyala ini,” tukasnya.
Adapun kendala dalam mengatasi persoalan lampu jalan yang rusak, sambung Hilman, lamanya waktu yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan instalasi seperti MCB dan kabel-kabel lama yang berada di dalam tanah. \"Kami akan berkoordinasi dengan PLN untuk menyelesaikan persoalan ini,\" pungkasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: