Wisanggeni Lahir! Satria Gagah Tanpa Tanding

Wisanggeni Lahir! Satria Gagah Tanpa Tanding

Wisanggeni pun berkelahi tanpa kekuatan, dia hampir dikeris oleh arjuna, tapi dihalangi semar.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tersebutlah dewi dresnala dewi cantik yang dihadiahkan pada ahrjuna beserta keenam dewi lainya karena arjuna berhasil membunuh raja raksasa yang meminta dewi supraba sebagai istrinya. Rupanya anak betari durga dewa srani menginginkan juga dewi cantik dresnala ini. tapi apa lacur?sang dewi beserta 7 dewi laninya telah mengandung bibit benih arjuna. dan kayaknya arjuna sayang juga terhadap sang dewi, arjuna sering menyambangi dewi cantik ini di kayangan.

Tersebutlah sang dewa srani mengadu kepada ibunya betari durga, ibunya kemudian berkata, menghadaplah kepada betara guru aku akan mencoba untuk membantumu. Maka berangkatlah dewa srani diiringi oleh sang ibu betari durga ke paseban agung tempat bhetara guru dan para dewa bertemu.

BACA JUGA:Wahyu Wiji Wasesa Atasi Pagebluk Merajalela

Di paseban agung ahdir dewa dewa dan terutama bhatara guru sebagai rajanya para dewa, lalu bhatara narada sebagai patihnya para dewa, dan bhetara penyarikan, bhetara indra, bhetara kamajaya dan bermacam macam dewa hadir dalam pertemuan agung itu. Nah saat itu menghadaplah dewa srani, mengutarakan maksudnya untuk “mengawini” dewi dresnala, dengan didampingi betari durga yang juga ikut melobi kepada bhatara guru.

Seperti biasa bhetara guru termakan omongan betari durga dan dewa srani, maka betara guru mengeluarkan titah untuk mengusir arjuna dan kayangan (kebetulan arjuna sedang di kayanan mengunjungi dewi dresnala), menggugurkan semua kandungan bidadari yg bersal dari benih harjuna, dan mengawinkan dresnala dengan dewa srani.

BACA JUGA: Perebutan Pusaka Wahyu Trimanggolo

Bhatara narada dan kamajaya berusaha mencegah, tapi malah diberi pidana dengan dilepas pangkat dan kedudukanya sebagai dewa, bhatara narada marah dan turun ke bumi bersama kamajaya. Sementara itu pasukan dewa dibawah pimpinan betara penyarikan dan batara indra segera diutus untuk menjalankan perintah, menggugurkan semua kandungan bidadari, mengusir harjuna dari kayangan dan membawa paksa

Terkisahkan pasukan dewa sampai di kediaman dewi dresnala, harjuna diusir dengan kasar dan kembali ke ngarcapada dengan sedih. dewi dresnala dipaksa untuk ikut ke kediaman dewa srani, sangking sedihnya dewi dresnala berteriak nyaring, lalu lahirlah jabang bayi dari perutnya bersamaan dengan teriakan itu.

Sementara di ngarcapada semar dilapori harjuna kejadian yang terjadi, apalagi pasukan baju barat dari sentra gandamayit kediaman dewi durga sempet menghambat langkah arjuna, untung bisa dimusnahkan. semar naik darah dan pergi ke khayangan untuk melihat apa yang terjadi.Bayi yg masih orok itu anak dresnala seharusnya dilihat dengan penuh kasih sayang, tapi tidak dengan pasukan dewa.

BACA JUGA: Perebutan Pusaka Wahyu Trimanggolo

Mereka justru memukuli bayi merah itu. Anehnya bukanya mati, justru bayi merah itu jadi bisa merangkak. Bhatara indra dan bhatara penyarikan bingung, maka disiapkanlah pusaka dihantamkanya ke bayi merangkak tadi. Keajaiban kembali terjadi, bayi itu berubah jadi anak kecil yang bisa berjalan. Kehilangan akal sehatnya bayi itu dimasukan kedalam kawah candradimuka.

Semar melihatnya dengan penuh gregetan, dia dah gak sabar pengen manampar dewa dewa tanpa rasa kasihan itu, lalu semar turun dan berdiri di samping kawah candradimuka. Tiba tiba keluarlah anak muda dari dalam kawah dengan tubuh berwarna merah api. dia kemudian menghampiri semar dan bertanya siapa dirinya dan siapa ayah ibunya.

Semar memberi nama wisanggeni kepadanya. Begitu diberi nama wisanggeni si pemuda ini menjadi sehat badanya, segar dan penuh dengan kekuatan. dia berterimakasih kepada semar. Lalu oleh semar disuruh untuk bertanya kepada pasukan dewa siapa ayah ibunya. bagaimana kalo tak dijawab?kata si wisanggeni, gebuki aja kata semar.

BACA JUGA:Ternyata Ada Rahasia Dibalik Angka 7 Pada Manusia, Berikut Penjelasan Mbah Moen

Wisanggeni menghadang pasukan dewa, dan seperti disinyalir, pasukan dewa gak tau siapa ayah ibu anak ini, maka wisanggeni mengamuk dan dihajarlah pasukan dewa sampai kocar kacir, dan alri menghadap ke bhatara guru. Wisanggeni mengikuti ke hadapan bhatara guru diiringi oleh semar dari jauh.

Batara guru marah, semar menyuruh wisanggeni berbuat sama pada bhatara guru, bertanya siapa ayah ibunya kalo gak dijawab gebuki. dan bhatara guru bertanding melawan wisanggeni, dan kalah. Cis di tangan kanan kirinya tak mampu menembus kulit wisanggeni. Bhatara guru melarikan diri ke dunia.

Wisanggeni mengikuti larinya bhatara guru ke dunia. Di dunia bhatara guru menemui arjuna yang lagi bersedih bersama werkudoro. Dia dibarengi oleh 2 orang petapa yang membimbing arjuna. Bhatara guru datang dan meminta bantuan. Bahwa ada anak setan yang mengacak acak khayangan. Walau arjuna sedih karena diperlakukan buruk oleh para dewa, dia siap maju. Tapi werkudoro mencegah dan maju terlebih dahulu.

BACA JUGA:Masih Suka Mempermainkan Perempuan, Gus Baha Ingatkan Akibatnya

Wisanggeni melihat ada satria tinggi besar bertanya pada semar, siapa itu?dijawab oleh semar, satria yodipati werkudoro. Ketika akan dihajar oleh wisanggeni, semar melarang dan menyuruh wisanggeni menghantam kuku pancanaka werkudoro, karena itu kelemahanya. dan benar, setelah tantang menantang terjadilah perkelahian antara wisanggeni dan werkudoro. Werkudoro mundur ketika wisanggeni menghantam kukunya. sambil menahan sakit werkudoro menyuruh arjuna maju.

Melihat ada satria bagus maju bertanya wisanggeni siapa dia?maka dijawab oleh semar itu ayahmu, janganlah melawanya. Wisanggeni pun berkelahi tanpa kekuatan, dia hampir dikeris oleh arjuna, tapi dihalangi semar. Semar berkata lebih baik bunuh saya,karena dia itu anakmu, dan berangkulanlah dua orang ayah anak itu sambil menangis.

Bima ngamuk ngamuk setelah tau bhatara guru salah, dia berkata pantas saja aku kalah, la aku mbela orang yg salah. Dua pertapa berubah jadi kamajaya dan narada setelah gak kuat berhadapan dengan semar. Bhatara guru minta maaf pada semar, bhatara narada dan juga arjuna wisanggeni. dan berjanji gak akan mengulangi.

BACA JUGA:Tidak Hanya untuk Bumbu Masak! Air Ketumbar Bermanfaat untuk Kesehatan

Wisanggeni melabrak tempat kediaman dewa srani, dewa srani digebuki oleh wisnaggeni, dewi dresnala diajak pulang. Sementara ibunya bhetari durga di hadapi semar, maka lunglailah sang betari, dia gak berani melawan semar. Pasukan baju barat yg tadinya mengacau dibawa balik setelah semar meaafkan si betari durga. ahirnya berkumpulah, dresnala, arjuna, wisanggeni. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: