Wara Srikandi! Prajurit Wanita Inkarnasi Dewi Amba Yang Mampu Mengalahkan Bisma

Wara Srikandi! Prajurit Wanita Inkarnasi Dewi Amba Yang Mampu Mengalahkan Bisma

Dewi Amba segera bersemadi memohon kepada Sang Maha Agung untuk memberi kesaktian agar ia mampu membunuh atau paling tidak harus dapat membikin malu Bisma.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tersebutlah Dewi Amba yang ditolak cintanya baik oleh prabu Salva maupun oleh Bisma menjadi patah hati. Apalagi setelah mendengar anjuran Resi Ramaparasu, malahan makin menjadi tambah bingung, judeg, dongkol bercampur sedih, malu dan benci penuh dendam akhirnya frustasi dan putus asa. Benar-benar remuk redamlah rasa hati seorang yang tak terbalas cintanya. Ia duduk “ongkang-ongkang” di pinggir sungai Yamuna sambil melamun merenungi nasib sialnya.

Setelah ia mawas diri, maka akhirnya sampailah pada satu pilihan dan putusannya yang mantap, yaitu bertekat untuk membunuh Bisma. Dewi Amba segera bersemadi memohon kepada Sang Maha Agung untuk memberi kesaktian agar ia mampu membunuh atau paling tidak harus dapat membikin malu Bisma.

BACA JUGA:Prabu Basudewa! Putra Tertua Dewi Kunti

Ternyata permintaannya dikabulkan oleh Dewata Agung. Ia mendapat wisik, bahwa kelak hidup tumimbalnya (inkarnasinya) akan mampu mengalahkan dan membunuh Bisma. Siapakah inkarnasinya? Tidak lain adalah Wara Srikandi putri Prabu Drupada dari negeri Pancalaradya. Mendengar suara gaib itu, ia tak puas dan tidak sabar. Terlalu lama menunggu saat dimulainya bharatayudha. Karena itu ia pikir tidak ada jalan lain baginya kecuali “ngalu” atau bunuh diri saja agar lekas mengalami hidup tumimbalnya. Dewi Amba segera memasang api unggun di lembah. Setelah api unggun menyala, kemudian ia naik ke puncak menara dan terjun bebas “ambyur” ke dalam lautan api, maka tamatlah riwayatnya, sedang sukmanya mengembara mencari Wara Srikandi.

Syahdan, bersamaan dengan peristiwa itu di negeri Pancalaradya Prabu Drupada habis dibikin malu dan dihina oleh Dahyang Resi Durna, benar-benar sakit hatinya. Dendam bercampur malu telah meradang dalam hatinya. Ia pikir tak ada jalan lain kecuali ia harus dapat membalas dendam, setidak-tidaknya harus dapat membikin malu juga, bahkan kalau mungkin harus dapat membunuh resi Durna secepatnya.

BACA JUGA:Dewi Amba, Ketika Cintanya Ditolak Bhisma dan Berujung Kutukan Maut

Cara dan jalannya agak berbeda dengan jalan yang ditempuh oleh Dewi Amba. Ia minta tolong kepada dua pendeta bernama resi Yodya dan Upayodya untuk membuat saji-sajian secara ritual untuk memohon kepada dewata agar dianugerahi seorang putra yang sakti sehingga kelak dapat mengalahkan resi Durna. Upacara keagamaan tersebut telah lengkap dengan sesajiannya segera dimulai.

Setelah upacara tersebut telah berjalan beberapa lama, bokor tempat bunga setaman yang dipergunakan upacara ritual itu tiba-tiba berisi seorang bayi yang cantik mungil dan sudah dilengkapi dengan pakaian perang, bahkan ditangannya telah memegang busur beserta anak panahnya. Ia segera diangkat oleh sang raja, kemudian diberi nama Wara Srikandi. Memang benar kelak ia akan menjadi seorang prajurit wanita yang tangguh, mungkin kalau sekarang kira-kira “Wara” (prajurit wanita). Pada saat itulah sukma dewi Amba manitis dalam tubuh Wara Srikandi.

Sedangkan api sesajinya berubah menjadi seorang bayi laki-laki yang tampan juga telah dilengkapi dengan busana keprajuritan dan senjata ditangannya. Iapun diangkat menjadi putranya dan diberi nama Drestajumena. Pada saat itu pulalah sukma Prabu Palgunadi yang telah tewas dibunuh oleh Durna menitis ke dalam tubuhnya. Dan memang kelah Drestajumena-lah yang berhasil membunuh resi Durna dalam peperangan Bharatayudha. Sedangkan Wara Srikandi titisan dewi Amba inilah yang mampu mengalahkan dan membunuh Resi Bisma.

BACA JUGA:Mau Kulitmu Mulus dan Sehat? Coba 6 Makanan Ini

Teladan apakah yang dapat dipetik dari cerita ini? Amba dan Bisma telah mengingatkan kepada manusia, bahwa hidup itu ternyata hanya akan selalu dihadapkan pada suatu pilihan, memilih “itu” atau “ini”. Sedang kalau tidak memilihpun berarti “sudah memilih” juga. Dewi Amba diliputi oleh kebingungan, kebimbangan, keragu-raguan. Sedang Resi Bisma tetap tegas dan konsekwen atas putusan dan pilihannya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: