Udumbara! Buddha Bunga Yang Mekar 3000 Tahun Sekali

Udumbara! Buddha Bunga Yang Mekar 3000 Tahun Sekali

Konon, bunga ini sering dihubungkan dengan mitos pembawa keberuntungan.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Berapa lama waktu yang diperlukan bunga untuk mekar? Biasa paling lama selama satu tahun bunga baru mekar, namun apa jadinya jika bunga baru mekar setiap 3000 tahun sekali? Pastinya akan butuh waktu yang sangat lama untuk melihat bunga itu untuk mekar.

Bunga bernama Udumbara Buddha, mekar setiap 3.000 tahun, ditemukan di bawah mesin cuci di Gunung Lushan, Provinsi Jiangxi, Cina. Youtan Poluo atau bunga Udumbara, yang menurut legenda Buddha, hanya mekar setiap 3.000 tahun, memiliki ukuran sekita 1mm.

BACA JUGA:Ini Dia Syarat Pengajuan KUR BRI 2024, Bisa Jadi Andalan UMKM

Udumbara adalah salah satu sebutan nama yang paling terkenal untuk jenis flora istimewa satu ini. Nama lainnya adalah youtan poluo dan udonge. Keistimewaan lainnya, keindahan bunga ini seolah kasat mata karena hanya bisa dinikmati jika dibantu dengan kaca pembesar.

Kenyataannya Tidak Tumbuh 3.000 Tahun Sekali
Salah satu penemuan bunga udumbara yang menghebohkan tepatnya pada tahun 1997 di Chonggye-sa Temple, Seoul, Korea Selatan. Kala itu bunga yang dianggap bunga dari surga itu tumbuh dan berkembang di dahi patung Budha. Kehadirannya ini dianggap istimewa apalagi setelah bunga udumbara terakhir kali terlihat 3.024 tahun sejak Budhisme muncul pertama kali.

BACA JUGA:Dibekali Kamera Ultra Wide 12 MP, Ini Spesifikasi dan Harga HP Galaxy Z Flip5

Dalam kitab-kitab kuno Budha, bunga udumbara atau bunga youtan poluo tercatat mekar sebelum kelahiran Budha Gautama. Dari sinilah muncul spekulasi bahwa bunga udumbara hanya akan tumbuh 3.000 tahun sekali.

Namun, pada kenyataannya bunga udumbara disinyalir tidak tumbuh dalam jangka waktu tersebut. Jika memang baru tumbuh 3.000 tahun sekali, dihitung dari penemuan menghebohkan di Seoul pada 1997, maka bunga udumbara baru akan tumbuh sekitar tahun 4.997 mendatang.

Sedangkan pada perjalanannya, bunga udumbara ini kerap ditemukan di seluruh dataran Asia. Pada tahun 2007, bunga udumbara ditemukan oleh seorang petani dari Provinsi Liaoning timur laut China, bernama Ding. Kala itu Ding melihat sekitar 38 bunga udumbura tumbuh di beberapa pipa logam di kebunnya.

BACA JUGA:Bunga Terjangkau Tanpa Biaya Tambahan! Pinjaman KUR Bank Jatim 2024

Masih di China dan kira-kira pada tahun yang sama, bunga udumbara kembali ditemukan di halaman rumah seorang warga di Teipei Chen Guodong. Selanjutnya pada tahun 2010, The Telegraph melaporkan seorang biarawati dari China, Miao Wei, yang tinggal di Gunung Lushan, menemukan bunga harum ini di bawah mesin cucinya.

Enam tahun kemudian, tahun 2016, bunga surga ini muncul di Indonesia, tepatnya di Jimbaran, Bali. Kadek Suardana, warga Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Jimbaran Bali, yang ‘’memicu’’ kehebohan saat itu.

Bunga Udumbara di Bali
Suardana membuat heboh lingkungan tetangganya karena di halaman rumahnya itu tumbuh subur bunga udumbara. Setelah digali informasinya lebih jauh, ternyata bunga udumbara ini pertama kali ditemukan oleh istrinya pada ranting pohon jeruk satu tahun yang lalu, yaitu tahun 2015. Pada Mei 2016, giliran anaknya yang menemukan bunga ini di gagang pintu rumahnya.

BACA JUGA:Cuma Modal HP! Plafon 100 Juta Langsung Cair dan Pinjaman BCA Tanpa Agunan

Pada tahun yang sama, Rizki Amelia, di Kelurahan Guntung Manggis, Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menemukan bunga udumbara juga. Percaya bahwa bunga ini membawa keberuntungan, Rizki pun dibuat takjub oleh kehadiran bunga kecil ini yang justru tumbuh di dinding dalam pintu berbahan baja di ruang kerjanya.

Masih dari Kalimantan, tahun 2017 juga ditemukan bunga udumbara di Banjarmasin. Tepatnya di pekarangan rumah milik Arif Subekti di Jalan Komplek AMD Permai Kelurahan Alalak Utara. Berbeda dengan yang lainnya, Arif mengaku enggan mengaitkannya dengan semacam pertanda keberuntungan.

BACA JUGA:Ini Syarat Pinjaman Bunga 0,27 Persen KUR Mandiri 2024, Plafon 100 Juta Angsuran Cuma 1 Jutaan!

Kerap Dianggap Parasit dan Pembawa Kabar Baik dari Surga
Warnanya putih dan hanya memiliki tinggi paling panjang dua milimeter, sekilas udumbara memang mirip jamur atau parasit. Apalagi bunga udumbara tidak mengenal media tanam yang khusus karena bisa tumbuh di tanah, kayu, kaca, bahkan di logam sekali pun. Meski belum ada penelitian bahwa bunga udumbara bisa dikembangbiakkan, namun jika ingin memeliharanya pun tidak butuh perlakuan khusus. Ini karena bunga udumbara dapat bertahan di suhu panas, lembab, atau dingin.

Bunga keberuntungan
Konon, bunga ini sering dihubungkan dengan mitos pembawa keberuntungan. Bahkan di kitab-kitab kuno, kehadiran bunga ini menjadi pertanda akan datang pemimpin yang adil. Seperti dalam mitologi Budha dan dalam legenda Budha, kehadiran bunga udumbara dikaitkan dengan akan datangnya Raja Suci Pemutar Roda dan Pelurus Dharma atau hukum moral di dunia.

BACA JUGA:Realme 10 Pro 5G, Pertimbangan Smartphone Murah Berkualitas

Dalam tulisan suci Budhiisme itu juga disebutkan bahwa raja tersebut akan menerima siapa pun dari setiap afiliasi agama dan menawarkan keselamatan bagi semua orang melalui belas kasih. Harian Radar Banjarmasin, tempat Arif menemukan bunga udumbara sempat mencoba mencari penjelasan tentang mitologi tersebut.

Namun, mitologi merupakan spesialisasi penganut Budha sekte Tantrayana. Sedangkan di Banjarmasin hanya ada penganut sekte Theravada dan Mahayana. Mitos itu sebenarnya dipercaya juga oleh Suardana di Jimbaran Bali. Ia mengaku sebelum bunga udumbara itu ditemukan, ia beberapa kali bermimpi didatangi seseorang mengenakan mahkota di kepala, layaknya sosok raja.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: