Saat Berhubungan Badan Sperma Dikeluarkan di Luar, Masih Bisakan Hamil?

Saat Berhubungan Badan Sperma Dikeluarkan di Luar, Masih Bisakan Hamil?

Meskipun sperma dikeluarkan di luar vagina, kehamilan juga dapat terjadi jika pria mengeluarkan cairan pra ejakulasi atau ejakulasi di sekitar tubuh yang berdekatan dengan miss v.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Sperma dikeluarkan di luar adalah salah satu teknik mengontrol kehamilan yang paling mudah. Beberapa pasangan beranggapan bahwa dengan Sperma dikeluarkan di luar, maka Sperma tidak dapat mencapai sel telur sehingga pembuahan terjadi. Namun, apakah teknik ini cukup efektif? Apakah bisa hamil walaupun Sperma dikeluarkan diluar? Mari kita simak dahulu bagaimana proses detail terjadinya kehamilan sebelum mengetahui jawabannya.

BACA JUGA:Jangan Panik! Begini Langkah Tepat Mengatasi Anak Kejang

Proses terjadinya kehamilan
Kehamilan terjadi saat sel telur wanita dibuahi oleh sperma pria. Sperma banyak terdapat pada air mani saat pria ejakulasi. Sementara wanita mengeluarkan satu atau lebih sel telur pada 12-16 hari sebelum jadwal menstruasi berikutnya. Periode ini kerap disebut masa subur.

Saat berhubungan suami istri, sperma pria dapat memasuki tubuh wanita, berenang melalui serviks rahim, kemudian menuju tuba falopi yang merupakan tempat sel telur dibuahi. Jika kondisi ideal, sperma dapat bertemu dengan sel telur dan terjadilah pembuahan yang berujung kehamilan.

BACA JUGA:Inilah Fakta Tentang Kesuburan Yang Pasti Belum Anda Tahu

Apakah bisa hamil walaupun sperma dikeluarkan diluar?
Jika Ibu sedang tidak merencanakan kehamilan, Ibu pasti panik saat telat haid padahal sperma dikeluarkan diluar. Ya, Ibu tetap bisa hamil. Meskipun risiko kehamilan dengan cara ini rendah, namun kemungkinan terjadinya kehamilan tetap ada.

1. Cairan pra ejakulasi tetap mengandung sperma
Meski sperma banyak terdapat di air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi, ternyata sperma juga ada pada cairan praejakulasi. Cairan praejakulasi sudah mulai diproduksi begitu penis mengalami ereksi atau tegang. Fungsi keluarnya cairan pra ejakulasi bertujuan mengurangi keasaman di uretra dan memberikan pelumas bagi sperma yang hendak dikeluarkan saat terjadi ejakulasi.

Sebagian besar pria tidak memiliki kendali terhadap itu dan tidak dapat merasakannya saat cairan pra ejakulasi ini keluar. Inilah alasan mengapa peluang kehamilan masih tetap ada meskipun penis ditarik sebelum ejakulasi. Bisa saja sperma yang ada pada cairan pra ejakulasi telah masuk ke dalam vagina.

BACA JUGA:Hati-hati! Inilah Bahaya Tidur di Dalam Mobil dengan AC Menyala

2. Sperma tidak sengaja masuk ke dalam vagina
Meskipun sperma dikeluarkan di luar vagina, kehamilan juga dapat terjadi jika pria mengeluarkan cairan pra ejakulasi atau ejakulasi di sekitar tubuh yang berdekatan dengan miss v. Bisa saja sperma secara tidak sengaja masuk ke dalam miss v.

Sebagai contoh, saat pria mengeluarkan cairan pra ejakulasi atau ejakulasi di sekitar perut, sangat memungkinkan cairan tersebut mengalir ke miss vatau pasangan menyentuh cairan tersebut dengan jari lalu menyentuh miss v. Sperma yang berada di luar tubuh masih dapat hidup dan berenang sampai ke organ reproduksi wanita.

Bagi pasangan yang memang sedang merencanakan kehamilan, diperlukan pengetahuan tentang cara-cara pencegah kehamilan berikut persentase kemungkinan terjadi kehamilan. Jangan sampai Ibu sampai ke tahap telat haid padahal sperma dikeluarkan di luar.

BACA JUGA:Kawasaki Rilis Kembaran KLX 250, Inilah Spesifikasi KLX 300SM 2024

3. Bagaimana jika cairan ejakulasi sudah dilap?
Menurut Medical News Today,  Jika cairan ejakulasi yang dilap sudah berada di dalam miss v, kehamilan dapat terjadi jika:

Cairan ejakulasi segar: Sperma dapat hidup di saluran reproduksi miss vselama beberapa hari karena kondisi miss vhangat dan lembap. Angka pH-nya juga cocok dengan sperma. Di luar saluran reproduksi sperma tidak akan dapat bertahan hidup.

Cairan ejakulasi dengan jumlah banyak: Dalam cairan ejakulasi, hanya sedikit yang mengandung sperma sehat yang dapat bergerak menuju sel telur sehingga terjadi kehamilan. Meski dibutuhkan hanya 1 sperma agar terjadi kehamilan, persentase terjadinya kehamilan menjadi kecil saat jumlah cairan ejakulasi sedikit di tubuh.

BACA JUGA:Biar Tahu! Ini Dia Perbedaan Toyota Innova Reborn vs Venturer

Waktu yang tepat: Agar terjadi kehamilan, sperma harus masuk ke miss vpada saat sebelum ovulasi terjadi. Bahkan jika hal di atas terjadi, kemungkinan terjadinya kehamilan tetap tergolong rendah. Menurut Reproductive Facts, hanya 20% kemungkinan terjadi kehamilan pada tiap siklus menstruasi pada wanita jika ia tidak menggunakan metode KB. Ini menandakan kemungkinan terjadinya kehamilan saat kontak cairan ejakulasi terhadap miss v hanya sebentar sangat rendah, apalagi jika cairan ejakulasi berada di luar tubuh.

Perencanaan kehamilan
Metode menarik penis sebelum ejakulasi sebenarnya kurang dapat diandalkan jika Ibu masih ingin menunda kehamilan. Tapi lebih cocok kepada pasangan yang belum merencanakan kehamilan namun tidak menundanya juga. Jika Ibu dan pasangan benar-benar ingin menghindari kehamilan, dianjurkan untuk menggunakan metode KB lainnya seperti memasang kondom ketika berhubungan seksual meski sudah menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti pil KB dan IUD. Jika kondom digunakan dengan benar, kondom dapat menghalangi masuknya sperma ke miss vdan membuahi sel telur yang dapat bisa berakibat terjadinya kehamilan.

BACA JUGA:Tahu Gak Sih Perbedaan Slip Tilang Merah dan Biru?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: