Inilah Mantra Jawa Perlindungan Diri Karya Kanjeng Sunan Kalijaga

Inilah Mantra Jawa Perlindungan Diri Karya Kanjeng Sunan Kalijaga

Mantrawedha atau sering disebut juga Kidung Rumekso Ing Wengi adalah kidung tolak balak yang naskahnya asli dari salah satu Wali Songo yaitu Sunan Kalijaga. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Selain tembang Ilir-ilir, salah satu karya Kanjeng Sunan Kalijaga yang terkenal adalah kidung Rumeksa ing Wengi. Kidung itu berisi tentang permohonan kepada Tuhan agar diselamatkan dari segala macam marabahaya dan wabah penyakit yang berpotensi mengancam nyawa.

BACA JUGA:Doa Bahasa Jawa dari KH Dalhar Watucongol, Dipercaya Menjadi Penarik Rezeki!

Mantrawedha atau sering disebut juga Kidung Rumekso Ing Wengi adalah kidung tolak balak yang naskahnya asli dari salah satu Wali Songo yaitu Sunan Kalijaga. Mantrawedha yang artinya Doa dari Kitab Suci memang terilhami dari ayat-ayat Al-Qur’an, kidung ini berisi mantra dan wejang yang terdiri dari 10 pupuh dhandhanggula.

Sejarah singkatnya munculnya Kidung Rumekso Ing Wengi, kalau dulu jaman dulu orang Jawa disuruh dibaca kalau malam.

BACA JUGA:Budaya di Mauritania, Wanita Cantik Itu Berbadan Gemuk dan Besar!

Doa tolak balak versi Jawa ini diajarkan Sunan Kalijaga untuk menolak semua balak atau semua penyakit dan segala mara bahaya lainya. Sunan Kalijaga mengajarkan Doa atau mantra ini dalam bahasa Jawa, dikarenakan audience-nya pada saat itu adalah orang Jawa.

Berikut isi Kidung Rumekso Ing Wengi dan Artinya yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga:
Berikut Penjelasanya Bunyi Kidung Rumekso Ing Wengi Ana kidung rumekso ing wengi Teguh hayu luputa ing lara Luputa bilahi kabeh Jim setan datan purun Paneluhan tan ana wani Niwah panggawe ala Gunaning wong luput Geni atemah tirta Maling adoh tan ana ngarah ing mami Guna duduk pan sirno

BACA JUGA:Sungai di Indonesia yang Dikenal Paling Angker dan Telah Menelan Banyak Korban

Artinya: Ada sebuah kidung doa permohonan di tengah malam. Yang menjadikan kuat selamat terbebas dari semua penyakit. Terbebas dari semua petaka. Jin dan setan pun tidak mau mendekat. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi berbuat jahat, guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuri pun menjauh dariku. Segala bahaya akan lenyap.

Sakehing lara pan samya bali. Sakeh ngama pan sami mirunda. Welas asih pandulune Sakehing wisa tawa Sato galak tutut Kayu aeng lemah sangar Songing landhak guwaning Wong lemah miring Myang pakiponing merak. Artinya: Semua penyakit pulang ke tempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh di besi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak.

BACA JUGA:Ada-ada Saja! Inilah Kondom Paling Aneh yang Ada di Dunia

Pagupakaning warak sakalir Nadyan arca myang segara asat Temahan rahayu kabeh Apan sarira ayu Ingderan kang widadari Rineksa malaekat Lan sagung pra rasul Piayungan ing Hyang Suksma Ati Adam utekku baginda Esis Pangucapku ya Musa. Artinya: Kandangnya semua badak. Meski batu dan laut mongering. Pada akhirnya semua selamat. Sebab badanya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku Nabi Sis. Ucapanku adalah Nabi Musa.

Napasku nabi ngisa linuwih Nabi Yakup pamiryarsaningwang Dawud suwaraku mangke Nabi brahim nyawaku Nabi Sleman kasekten mami Nabi Yusuf rupeng wang Edris ing rambutku Baginda Ngali kulintang wang Abubakar getih daging Ngumar singgih Balung baginda ngusman. Artinya: nafasku Nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakub pendengaranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi Sulaiman menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi rupaku. Ali sebagai kulitku. Abu Bakar darahku dan Umar dagingku. Sedangkan Usman sebagai tulangku.

BACA JUGA:Sekte-sekte Kiamat yang Pernah Ada di Dunia

Sumsumingsun Patimah linuwih Siti aminah bayuning angga Ayup ing ususku mangke Nabi Nuh ing jejantung Nabi Yunus ing otot mami Netraku ya Muhammad Pamuluku Rasul Pinayungan Adam Kawa Sampunpepak sakathahe para nabi Dadya sariro tunggal Artinya: Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti Aminah sebagai kekuatan badanku. Nanti Nabi Ayub ada di dalam ususku. Nabi Nuh di dalam jantungku. Nabi Yunus di dalam otakku. Mataku ialah Nabi Muhammad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: