Sudah Dilayani Seminggu 3 Kali Oleh Istri, Ayah di Bengkulu Ini Masih Tega Rudapaksa Anak Kandung

Sudah Dilayani Seminggu 3 Kali Oleh Istri, Ayah di Bengkulu Ini Masih Tega Rudapaksa Anak Kandung

Pelaku pencabulan anak kandung, SS (39) yang berhasil dibekuk Polres Bengkulu Selatan-Foto: Renald-

BENGKULUEKSPRESS.COM  - Tidak bisa dipungkiri peristiwa ayah memperkosa atau merudapaksa anak kandung membuat masyarakat heboh, khususnya di Bengkulu Selatan (BS), Provinsi Bengkulu. Bahkan, meskipun satu persatu fakta berhasil diungkapkan Polres BS pada kasus tersebut, rasa penasaran masyarakat masih tinggi. 

Pasalnya, masyarakat masih penasaran akan pengakuan langsung dari pelaku, yaitu SS (39) yang nekat melakukan tindakan amoral kepada anak kandungnya, berumur 15 tahun yang masih duduk di kelas 3 SMP di salah satu SMP di BS.

Bahkan, SS melancarkan aksinya sejak korban masih di bangku kelas 4 SD atau sejak 2019 silam dengan mengancam akan membunuh korban dan juga melakukan kekerasan hingga korban mengalami luka-luka. 

BACA JUGA:Kencanduan Nonton Film Porno, Ayah di Bengkulu Rudapaksa Anak Kandung Selama 5 Tahun

Untuk menjawab penasaran para pembaca, Harian BE dibantu Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir SIK melalui Kasi Humas, AKP Sarmadi SH mencoba menggali langsung keterangan SS atas tindakan bejat yang ia lakukan kepada darah dagingnya.

Sebab, menjadi pertanyaan serius, bahwa SS yang telah dikaruniai 3 orang putri bersama istri, yaitu IL (39) tetapi masih nekat melakukan bejat kepada anak kandungnya. 

"Sehari hari saya kerja berjualan baju anak-anak dan ambal. Saya jualan mulai pada tahun 2012 dan buka di Pasar Ampera," ujar SS mengawali keterangannya pasca ditahan, Minggu 30 Januari 2024.

Lebih lanjut, SS yang berhasil diringkus pada Selasa 30 Januari 2024 sekira pukul 19.00 WIB oleh  Totaici Polres BS tanpa perlawanan.

BACA JUGA:Ternyata Siswi Kelas 3 SMP di Bengkulu Sudah Dirudapaksa Ayah Kandung Sejak SD, Setiap Menolak Korban Dianiaya

Mengaku setelah membuka toko pertamanya di Pasar Ampera di Kecamatan Pasar Manna ia pindah lokasi berjualan.

Sebab dengan adanya perkembangan ekonomi SS bersama anak dan istrinya pindah mengontrak di Kelurahan Padang Sialang, Kecamatan Pasar Manna tempat lokasi cabul pertama kali dilakukan.

"Terus kami pindah rumah lagi di Simpang Tugu KB itu," sambunya. 

Namun, saat ditanyai perihal kapan pertama kali SS mencabuli anak kandungan. Pelaku sempat menyangkal keterangan anak kandungnya tersebut, AS. 

"Sebenarnya tadi pak, mungkin kata anak saya dari kelas 4 SD, tapi belum ada apa-apa," ungkap SS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: