Begini Cara Gampang Membedakan Busi Palsu dengan yang Asli

Begini Cara Gampang Membedakan Busi Palsu dengan yang Asli

Busi adalah komponen penting yang membantu menyalakan mesin mobil.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pada sebuah sistem mesin mobil ada salah satu komponen penting yang ukurannya kecil tetapi memiliki fungsi yang besar yaitu busi. busi menjadi sangat penting khususnya dalam proses pembakaran dan membuat mesin menyala. Peredaran busi palsu saat ini masih banyak terjadi. Padahal, komponen ini menjadi cukup penting untuk mendukung performa kendaraan, baik roda empat ataupun roda dua. Jadi, ketika salah memilih busi, tentu akibatnya akan cukup fatal.

BACA JUGA:Seorang Ayah di Bengkulu Tega Perkosa Anak Kandung Berulang-ulang Selama 3 Tahun

Menanggapi banyaknya keluhan terkait peredaran busi palsu, PT Niterra Mobility Indonesia, sebagai pemegang merek busi NGK tak bosan-bosanya mengingatkan pemilik kendaraan untuk berhati-hati dalam memilih busi, dan jangan tergiur hanya dengan harga yang lebih murah.



Dijelaskan Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, perkembangan busi palsu juga saat ini semakin beragam, dan bahkan banyak ditemukan yang memang benar-benar mirip dengan asli sehingga akan sulit dibedakan.

BACA JUGA:Makanan Ampuh Atasi Saraf Kejepit, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya

"Hal yang bisa diperhatikan, pertama perhatikan marking atau tulisan merek, dalam hal ini NGK di barang palsu itu agak pudar. Bahkan, saat ini busi palsu juga memiliki load number, tapi kalau yang asli kita ada kombinasi huruf dan angka sedangkan yang palsu huruf di depan, dan sisanya angka," jelas Diko, saat ditemui di bilangan Pamulang, belum lama ini.

Diko juga menjelaskan, biasanya busi yang palsu banyak ditemukan di seri NGK LZKAR6AP-11 dan biasanya digunakan untuk mobil Nissan, seperti Livina dan Evalia. Kemudian, seri yang biasa banyak ditemukan palsu adalah LZFFR6K-13, yang digunakan untuk Honda Jazz, City, ataupun Freed.

BACA JUGA:10 Tips Jitu Membersihkan Kamar Mandi dengan Maksimal

"Kemudian liat juga, jika gasket di busi di dalam paket pembelian terpisah, dan harus dipasang sendiri, dipastikan itu barang palsu. Lalu, ada bentuk ground elektrode, bisa dicek detailnya kurang rapi dan tak seperti bentuk biasanya, ada yang detail pengerjaan kasar, bentuk terlalu dalam, dan sebagainya," tegas Diko.


Efek buruk
Sementara itu, saat menggunakan busi yang palsu, tentu akan berefek kepada performa kendaraa. Biasnaya, mulai dari efek tersendat, susah nyala, sampai keausan yang lebih cepat. Terlebih, dengan mesin kompresi tinggi, efek penggunaan busi akan lebih fatal, karena busi abal-abal menggunakan material murah, seperti bahan logam yang tidak tahan panas dan bisa terkikis lalu masuk ke ruang bakar. Kemudian, menimbulkan endapan yang menempel di bagian dinding dan piston kendaraan.

"Jangan hanya karena duit ratusan ribu, terus beli busi murah yang palsu. Nanti malah bisa overhaul, dan bisa menghabiskan uang Rp 20 juta dan motor minimal Rp 2 juta untuk melakukan perbaikan," tukas Diko.

BACA JUGA:Berbahayakah Kebiasaan Anak Minum Kopi Setiap Hari?

Apa Itu Busi?
Busi adalah komponen penting yang membantu menyalakan mesin mobil. Mesin hanya akan menyala ketika ada proses pembakaran di ruang bakar. Supaya hal ini terjadi, kualitas busi yang digunakan sudah pasti harus bagus. Nantinya busi tersebut yang akan memicu percikan api dan akhirnya membuat proses pembakaran terjadi di ruang bakar. Anda bisa mengumpamakan busi seperti korek api yang bisa membuat lilin terbakar.


Ketika korek api menciptakan percikan api maka sumbu lilin bisa terbakar. Sama halnya seperti busi yang menciptakan percikan api agar proses pembakaran dimulai. Tanpa adanya percikan api maka bensin tidak akan pernah terbakar dan mesin tidak akan pernah menyala.

BACA JUGA:4 Cara Agar Rezeki Lancar dan Berkah, Buya Yahya: Juga Ada Peran Istri

Bagaimana Cara Kerja Busi?
Busi bisa menciptakan percikan ketika terhubung dengan komponen lainnya yaitu koil pengapian. Koil pengapian ini akan mengalirkan listrik melalui kepala busi menuju bagian tengah dan samping elektroda.

Tetapi arus listrik tidak dapat mengalir karena gas campuran bahan bakar dan udara di celah masih berfungsi sebagai insulator. Namun akhirnya struktur gas tersebut akan terionisasi dan menjadi konduktor seiring meningkatnya tegangan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: