Harga Kubis di Pagaralam Naik Gara-gara Pilwakot

Harga Kubis di Pagaralam Naik Gara-gara Pilwakot

Putaran kedua pemilihan Walikota dan Wakil Walikota  Pagaralam ikut mempengaruhi harga sayuran, terutama kubis, di sejumlah pasar tradisional di Kota Lahat. Harganya bahkan naik hingga dua kali lipat, dengan jumlah persediaan terbatas. Hal tersebut diduga terjadi karena para petani di kota Pagaralam  tersebut tidak panen dan memasok sayur ke pasar  seperti biasa, karena memilih pergi ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suara,  Minggu (31/3/2013). Di Pasar Tradisional Modern (PTM) Serelo dan Pasar Lematang, harga beberapa sayur mayur mulai merangkak naik sejak sehari sebelumnya. Kenaikan terutama terjadi pada kubis yang berasal dari Pagaralam, karena merupakan daerah pemasok utama kebutuhan di Kota Lahat. Pasokan bertepatan dengan putaran kedua, pemilihan umum Walikota dan Wakil WalikotaPagaralam. Harga jualnya naik hingga dua kali lipat menjadi Rp 7 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya dijual pedagang berkisar Rp 3 ribu hingga Rp 4 ribu per kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada Sawi yang dijual Rp 4 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 3 ribu. Sementara untuk harga komuditas lain seperti bawang merah, bawang butih, dan cabe rawit masih tetap tinggi seperti sebelumnya. Bawang merah dijual berkisar Rp 50 ribu per kilogram, sedangkan untuk bawang merah Rp 40 ribu. Sementera cabai rawit sudah mulai menurun hingga Rp 30 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hingga Rp 40 ribu per kilogram. Husni (35) pedagang sayur di PTM Serelo menjelaskkan, harga kubis memang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Hal tersebut kemungkinan disebabkan para petani di Pagaralam tidak panen atau mengirimkan hasil pertanian, karena karena memberikan hak suara pada pemilikan Walikota dan Wakil Walikota putaran ke dua. Namun pada Minggu (31/3/2013) harganya berangsur turun hingga RP 5 ribu, dan kemungkinan kembali normal dalam waktu dekat. \"Kubis yang harganya naik pak, ini pengaruh Pemilihan Walikota Pagaralam. Stoknya saja sedikit, padahal biasanya melimpah,\" ujar Husni.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: