Ini Dia Tradisi Unik Khas Indonesia yang Menggunakan Hewan

Ini Dia Tradisi Unik Khas Indonesia yang Menggunakan Hewan

Pasola sendiri pada dasarnya adalah semacam atraksi di mana sejumlah penunggang kuda saling melemparkan lembingnya ke arah lawan.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Sepanjang perjalanan sejarahnya, manusia diketahui menjinakkan hewan untuk beragam keperluan. Selain untuk dijadikan sumber makanan dan sarana transportasi, manusia juga menjinakkan hewan untuk keperluan acara-acara tradisional. Berikut ini adalah 5 tradisi khas Indonesia yang menjadi ajang untuk mengadu keterampilan hewan-hewan pesertanya.

BACA JUGA:BMW M3 Mobil Sport Premium, Intip Spesifikasi dan Keunggulannya

Karapan Sapi
Pulau Madura adalah pulau yang terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa. Selain dikenal sebagai penghasil garam, Pulau Madura juga terkenal karena di pulau inilah, terdapat tradisi Karapan Sapi yang sudah terkenal di seantero Indonesia. Termahsyurnya tradisi ini tidak lepas dari fakta bahwa gambar Karapan Sapi dapat ditemukan pada uang logam pecahan 100 rupiah.

Karapan Sapi sendiri pada dasarnya praktik balapan antar sapi. Ada 2 versi mengenai asal-usul kata karapan. Menurut versi pertama, kata “karapan” berasal dari kata “kirap” yang berarti “dilepas secara bersama-sama”. Kalau menurut versi kedua, kata “karapan” aslinya berasal dari bahasa Arab “kirabah” yang berarti “persahabatan”.

BACA JUGA:MG 4 EV Mobil Listrik Canggih yang Bisa Jalan Jauh dan Lari Kencang

Tradisi karapan sapi biasanya digelar setiap bulan Agustus hingga Oktober. Dalam tradisi karapan sapi, masing-masing peserta akan menaiki sejenis kereta kecil yang terbuat dari kayu. Kereta tersebut terpasang ada 2 ekor sapi di hadapannya.

Saat perlombaan dimulai, peserta bertugas memacu sapinya supaya berlari secepat mungkin. Peserta yang sapinya berhasil mencapai garis akhir paling awal akan keluar sebagai pemenang. Lintasan balap karapan sapi biasanya memiliki panjang 100 meter.

BACA JUGA:Aprilia SR-GT 200 Replica! Pilihan Motor Matic Unik dan Sporty

Supaya sapi yang mengikuti karapan sapi bisa keluar sebagai pemenang, pemilik masing-masing sapi pun berupaya memberikan perawatan terbaik pada sapinya. Setiap harinya, sapi-sapi tersebut diberi jamu dan puluhan butir telur ayam yang bergizi tinggi.

Adu Kuda
Kuda bukan hanya bisa diadu kecepatannya. Di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, kuda juga bisa dilombakan dengan cara berkelahi satu sama lain. Dalam bahasa lokal, tradisi Adu Kuda ini dikenal dengan nama “kapogiraha adhara”.

BACA JUGA:Legenda Bandit yang Dianggap Pahlawan Oleh Rakyat Jelata

Seperti halnya praktik adu ayam, praktik adu kuda menggunakan hewan yang berjenis kelamin jantan. Supaya pertarungannya tidak berat sebelah, kuda jantan yang hendak diadu satu sama lain harus memiliki ukuran yang sama. Sebelum pertandingan dimulai, kuda betina akan diparadekan di depan kuda-kuda yang hendak bertarung. Tujuannya untuk merangsang kuda-kuda jantan tadi supaya menjadi lebih bersemangat dan siap berduel dengan lawannya.

Adu kuda sendiri memiliki peraturan dasar yang sederhana. Selama berlangsungnya, masing-masing kuda akan menyerang lawannya satu sama lain. Namun supaya pertarungannya tidak berjalan di luar kendali, tetap ada peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.

BACA JUGA:Gunung-gunung di Dunia Ini Dianggap Suci Masyarakat

Selama berlangsungnya pertarungan, masing-masing kuda akan mencoba mengalahkan lawannya dengan cara mengangkat kaki depannya ke udara sambil mendorong lawannya. Namun jika kuda mulai mencoba menggigit lawannya, pemilik masing-masing kuda harus menarik tali kekang supaya kuda lawannya tidak terluka terlalu parah.

Tradisi adu kuda digelar setiap bulan sebagai hiburan bagi warga lokal sekaligus wisatawan. Meskipun terlihat menarik, mereka yang hendak menonton juga harus berhati-hati. Pasalnya saking terlalu bersemangatnya saat bertarung, kuda kadang-kadang malah mencederai penonton secara tidak sengaja.

BACA JUGA:Siap Menikah! 5 Shio Ini Diprediksi Paling Beruntung Soal Cinta Minggu Ini

Adu Kerbau
Satu lagi tradisi unik bertema hewan dari Sulawesi. Adu kerbau adalah tradisi yang berasal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam bahasa lokal, tradisi adu kerbau dikenal dengan nama “mapasilaga tedong”. Sesuai dengan namanya, tradisi ini memang menampilkan 2 ekor kerbau yang bertarung satu sama lain di arena khusus. Tradisi ini pada awalnya digelar untuk menghibur keluarga yang sedang berkabung. Namun dalam perkembangannya, tradisi ini menjadi tontonan yang diminati oleh begitu banyak orang.

Tingginya minat warga setempat dalam menyaksikan tradisi adu kerbau menyebabkan sebagian di antara penonton ada yang terdorong untuk berjudi dan mempertaruhkan uangnya untuk mendukung kerbau jagoannya. Namun di lain pihak, praktik perjudian tersebut tidak disukai oleh pihak penyelenggara karena dianggap merusak kesakralan acara.

BACA JUGA:Tantangan Tai Sui dan Ben Ming Nian Bagi shio Naga di Tahun 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: