Bikin Merinding! Inilah 5 Penyakit Saraf Langka Aneh yang Menyerang Manusia

Bikin Merinding! Inilah 5 Penyakit Saraf Langka Aneh yang Menyerang Manusia

Sindrom Putri Tidur diberi nama demikian karena sindrom ini memang ditandai dengan lamanya durasi tidur pengidapnya. Orang yang mengidap sindrom ini bisa tidur hingga 20 jam per hari.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tubuh manusia dipenuhi oleh jaringan saraf yang semuanya terhubung ke otak dan sumsum tulang belakang. Jika seseorang sampai mengalami penyakit yang berhubungan dengan saraf, maka kemampuan orang tersebut dalam menjalani aktivitas sehari-harinya bakal teepengaruh. Berikut ini adalah aneka macam penyakit saraf langka dan aneh yang bisa menjangkiti manusia.

Sindrom Cotard
Sindrom Cotard adalah suatu sindrom yang namanya berasal dari Jules Cotard, seorang pakar jaringan syaraf dari Prancis. Ia pertama kali mengetahui sindrom ini pada tahun 1880-an. Pengidap sindrom Cotard bakal berhalusinasi kalau dirinya sudah kehilangan bagian dirinya. Entah itu organ tubuhnya, darahnya, atau bahkan nyawanya sendiri.

BACA JUGA:Ini Dia 6 Makanan Pemicu Jerawat yang Sebaiknya Dihindari

Penderita sindrom Cotard yang merasa kalau dirinya sudah kehilangan nyawanya bakal bertingkah kalau seolah-olah dirinya adalah arwah penasaran dan sudah bukan menjadi bagian dari dunia ini. Mereka yang menderita sindrom Cotard bakal menampakkan gejala-gejala seperti mudah cemas, depresi, mengabaikan dirinya sendiri, dan kerap berhalusinasi.

Dalam kasus yang parah, penderita sindrom Cotard bakal menolak makan atau minum. Pasalnya karena penderita sindrom ini merasa kalau dirinya aslinya sudah meninggal, sang penderita bakal merasa kalau dirinya sudah tidak lagi memerlukan makan dan minum.

Jika fenomena ini dibiarkan terus terjadi, maka penderita sindrom Cotard bisa benar-benar meninggal akibat kekurangan cairan. Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab dari sindrom Cotard. Ilmuwan sendiri menduga kalau sindrom Cotard ditimbulkan oleh satu atau beragam sebab sekaligus.

BACA JUGA:Jalan di Liku Sembilan Ambles, Akses Antar Provinsi Terancam Putus

Sebab-sebab yang diyakini bisa memicu timbulnya sindrom Cotard di antaranya adalah adanya kerusakan pada otak, penyalahgunaan narkoba, hingga efek samping dari gangguan kejiwaan lain seperti gangguan bipolar dan schizophrenia.

Sindrom Tangan Alien
Jika anda gemar menonton film horor, mungkin anda pernah melihat adegan di mana karakternya tidak bisa mengendalikan gerakan tangannya sendiri? Di dunia nyata, hal macam itu ternyata benar-benar dapat dijumpai. Kalangan ilmiah menyebut fenomena tersebut sebagai sindrom tangan alien atau AHS.

Dalam sindrom tangan alien, salah satu tangan penderita bakal bergerak sendiri. Seolah-olah tangan tersebut memiliki pikirannya sendiri. Dalam banyak kasus, tangan dari penderita sindrom alien bakal bergerak atau menyentuh benda meskipun si pemilik tangan tidak menginginkannya. Dalam contoh yang sudah parah, saat seseorang sedang mengancing bajunya dengan salah satu tangan, tangannya yang lain justru malah membuka kancing tadi.

BACA JUGA:Inilah Bunga Simbol Keberuntungan untuk 12 Shio

Tangan penderita yang sedang bertindak di luar kendali bukan hanya bisa bergerak sendiri, tapi juga mencengkeram suatu benda kuat-kuat dan merepotkan pemilik tangannya sendiri. Salah seorang wanita penderita sindrom ini bahkan mengaku kalau ia pernah ditampar oleh tangan kirinya sendiri.

Sindrom tangan alien disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak manusia. Entah karena cedera atau karena bekas operasi. Akibatnya, komunikasi antara otak dengan kedua tangan menjadi terganggu. Tangan penderita sindrom jadi bergerak di luar kehendak pemiliknya.

Sinestesia Sentuhan Cermin
Cermin adalah benda yang bisa menampilkan suatu pemandangan sama persis dengan pemandangan di hadapannya. Cermin bisa melakukan hal tersebut karena cermin bisa memantulkan cahaya yang terpantul dari benda di hadapannya, lengkap dengan gerakannya.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Shio yang Cocok dengan Shio Naga, Pasangannya Akan Langgeng Selalu

Oleh manusia, cermin kerap digunakan saat seseorang ingin melihat dan memeriksa penampilan dirinya sendiri. Kalau dalam ranah ilmu kedokteran, cermin juga digunakan untuk menyebut suatu kondisi langka yang bisa diidap oleh seseorang.

Sinestesia sentuhan cermin adalah fenomena kelainan saraf yang selama beberapa tahun terakhir semakin sering diteliti oleh kalangan ilmuwan. Fenomena ini digolongkan ke dalam sinestesia, suatu kondisi di mana rangsangan pada satu indra bakal turut memicu tanggapan pada indra lain.

Lantas, kondisi macam apakah sinestesia sentuhan cermin sebenarnya? Jadi dalam kondisi ini, jika seorang pengidap sinestesia sentuhan cermin melihat orang lain menyentuh sesuatu, maka sang pengidap bakal ikut merasakan sentuhan tersebut.

BACA JUGA:Tips Memilih Warna Cat Rumah Menurut Feng Shui di Tahun Naga Kayu

Sebagai contoh, jika pengidap sinestesia sentuhan cermin melihat orang lain mencelupkan jarinya ke air dingin, maka jari si pengidap juga seolah-olah bakal merasakan dinginnya air. Kemudian jika pengidap melihat orang lain digelitiki, maka si pengidap juga bakal merasa geli. Karena pengidap sinestesia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, pengidap sinestesia pun dianggap memiliki kepekaan lebih tinggi terhadap orang lain.

Hal tersebut dibenarkan dalam sejumlah studi ilmiah yang mengulas hal tersebut. Dala hasil studi yang dirilis pada tahun 2018, sinestesia sentuhan cermin juga dianggap bisa membantu meningkatkan kreativitas emosional dan kepekaan seseorang dalam merasakan emosi orang lain.

Sindrom Putri Tidur
Putri Tidur (Sleeping Beauty) adalah dongeng yang bercerita tentang seorang wanita yang tertidur amat lama. Wanita tersebut baru bisa bangun setelah ia dicium oleh pria yang mencintainya. Kalau di dunia nyata, Putri Tidur juga digunakan untuk menyebut suatu sindrom langka. Sindrom Putri Tidur atau Sindrom Kleine-Levin adalah gangguan saraf yang jumlah kasusnya adalah 1 banding 1 juta. Sindrom ini paling sering ditemukan pada kalangan remaja.

BACA JUGA:Ini Dia Obat Demam Anak Alami, Usir Demam dan Bikin Anak Nyaman

Sindrom Putri Tidur diberi nama demikian karena sindrom ini memang ditandai dengan lamanya durasi tidur pengidapnya. Orang yang mengidap sindrom ini bisa tidur hingga 20 jam per hari. Karena tidur begitu lama, pengidap sindrom ini pun menjadi lebih jarang mengkonsumsi makanan dan minuman. Pengidap Sindrom Putri Tidur bisa tidur begitu lama setiap harinya dalam rentang waktu antata 2 minggu hingga 2 bulan. Namun di luar rentang waktu tersebut, pengidap sindrom ini hanya tidur secukupnya layaknya tidur normal.

Tidur terlalu lama bukanlah satu-satunya gejala yang ditemukan pada pengidap sindrom ini. Pengidap Sindrom Putri Tidur dilaporkan juga memiliki nafsu seksual 2 kali lebih tinggi dibandingkan orang normal. Mereka menjadi jauh lebih sering meraba kemaluannya sendiri dan bahkan menyentuh lawan jenis. Jika itu belum cukup aneh, pengidap Sindrom Putri Tidur juga kerap bertingkah layaknya orang bingung, mencoret-coret dinding, hingga menaruh ketertarikan tinggi akan benda yang terbakar.

Sindrom Manusia Batu
Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP) adalah salah satu penyakit keturunan yang paling aneh sekaligus paling langka yang pernah ada. Jumlah orang yang didiagnosis mengidap sindrom ini dikabarkan hanya berjumlah 1 banding 2 juta.

BACA JUGA:Mulai Dari Rp100 Ribu, Investasi Dengan Reksa Dana ADON dan ADOUN di BCA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: