Mayoritas Beragama Islam, Mengapa Indonesia Menggunakan Tahun Masehi

Mayoritas Beragama Islam, Mengapa Indonesia Menggunakan Tahun Masehi

Tahun Masehi adalah sistem penanggalan global yang diakui dan digunakan secara luas di seluruh dunia. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Saat ini kita sudah memasuki tahun 2024 yang merupakan bagian dari sistem penanggalan Kalender Masehi. Sistem ini sering disebut Tahun Masehi, adalah sistem penanggalan yang saat ini umum digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

BACA JUGA:WOW! 5 Shio Wanita Ini Semakin Tua Semakin Kaya Raya!

Pemilihan Tahun Masehi sebagai kalender resmi di Indonesia bukanlah keputusan yang diambil dengan serta merta, melainkan sebuah proses sejarah yang melibatkan perubahan politik, pengaruh budaya, dan faktor-faktor lainnya. Artikel ini akan membahas mengapa Indonesia menggunakan Tahun Masehi dan sejarah di balik penggunaan sistem penanggalan ini di tanah air.

BACA JUGA:Ini Dia 4 Shio Wanita yang Membawa Keberuntungan bagi Suaminya!

1. Pengaruh Sejarah Kolonial Belanda
Saat Indonesia menjadi jajahan Belanda pada abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20, pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan kalender Gregorian atau Tahun Masehi. Hal ini merupakan bagian dari upaya Belanda untuk mengenalkan unsur-unsur budaya Eropa ke dalam kehidupan sehari-hari di wilayah jajahannya.

2. Peran Gereja dan Misi Kristen
Gereja dan misi Kristen juga berperan penting dalam pengenalan Tahun Masehi di Indonesia. Seiring dengan aktivitas misionaris Kristen yang semakin berkembang, penanggalan Masehi menjadi lebih terintegrasi dengan kehidupan masyarakat.

BACA JUGA:Tren Kecantikan 2024 Menurut Co-Founder Premiera Skin & Body Care

3. Kebijakan Pemerintah Indonesia Merdeka
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah Indonesia pertama, yang dipimpin oleh Soekarno, memutuskan untuk tetap menggunakan Tahun Masehi sebagai sistem penanggalan resmi. Keputusan ini diambil untuk menjaga kesinambungan administratif dan menghindari potensi konflik dalam pengenalan sistem penanggalan baru.

4. Konsistensi dalam Kehidupan Sehari-hari
Penggunaan Tahun Masehi juga memberikan konsistensi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam urusan administratif, keuangan, dan transaksi bisnis. Keterbiasaan ini telah berkembang dan menjadi bagian integral dari rutinitas sehari-hari masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Klinik Kecantikan Terbaik Yang Tersebar Di Seluruh Indonesia

5. Mengakomodasi Diversitas Etnis dan Agama
Indonesia yang kaya akan keberagaman etnis dan agama juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan Tahun Masehi. Tahun Masehi dianggap sebagai sistem penanggalan yang netral dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membedakan agama atau latar belakang etnis.

6. Konteks Global
Tahun Masehi adalah sistem penanggalan global yang diakui dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Penggunaan sistem ini memudahkan interaksi dan komunikasi internasional, serta memperkuat keterlibatan Indonesia dalam skenario global.

BACA JUGA: BYD Dekati Posisi Tesla, Produsen Mobil Listrik Terlaris Dunia

Penggunaan Tahun Masehi di Indonesia adalah hasil dari sejarah panjang yang mencakup pengaruh kolonial Belanda, peran gereja dan misi Kristen, kebijakan pemerintah Indonesia merdeka, dan pertimbangan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun terdapat sistem penanggalan tradisional dalam masyarakat Indonesia, Tahun Masehi telah mengakar sebagai standar resmi, mencerminkan integrasi dan adaptasi Indonesia dalam dunia internasional serta keberagaman budaya dan agama di dalam negeri.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: