Cabai di RL Normal

Cabai di RL Normal

\"petaniCURUP, BE – Meski sempat mengalami kenaikan selama dua pekan, harga jual cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Rejang Lebong, kembali normal. Yusrin (50), distributor cabai di Pasar Atas Curup Jum\'at (29/3) menerangkan, pasokan cabai sudah cukup banyak di RL, bahkan terkesan membludak sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dijelaskan Yusrin, saat ini harga cabai rawit berkisar Rp 19 ribu perkilonya dari sebelumnya seharga Rp. 27 ribu. Sedangkan untuk cabai merah keriting Rp. 16 ribu perkilonya dari sebelumnya seharga Rp. 25 ribu.  “Kalau cabai merah besar sekarang per kilogramnya seharga Rp. 19 ribu dari harga sebelumnya Rp. 35 ribu,” ujar Yusrin.

Diakui Yusrin, meski harga cabai sempat naik, tetapi daya beli masyarakat terhadap cabai tidak pernah surut. Sebab, cabai merupakan salah satu bumbu dapur konsumsi utama masyarakat RL. “Setidaknya, dalam satu hari saya bisa menjual ke padagang kecil 500 kilogram. Jika hari raya bisa  lebih besar lagi, bias mencapai 1 ton perharinya,” ujar Yusrin.

Kepala Dinas Pertanian RL, Ir Rheda Kusmartono menegaskan, khusus cabai rawit tidak akan mengalami perubahan harga yang terbilang drastis. Pasalnya, hampir setiap Keluarga di Rejang Lebong melakukan penanaman cabe rawit di perkarangan rumah. “Cabe rawit ini mudah didapatkan di perkarangan rumah warga. Selain, menanamnya tidak rumit, presentase konsumsi warga juga tidak banyak seperti cabe jenis merah,” ujar Rheda.

Petani di Rejang Lebong masih melakukan penanaman cabe merah secara musiman. Sehingga sangat berpengaruh dengan harga jual di pasaran. “Kalau pasokan lagi ada di pasar maka harganya murah. Begitu juga sebaliknya. Biasanya, petani kita akan melakukan penanaman secara musiman. Artinya, ketika hargta sedasng melonjak, warga beramai-ramai menanam cabai, dampaknya, saat panen dilakukan serentak jumlah pasokan cabai banyak dipasaran, otomatis harganya akan turun drastis,” ujar Rheda.

Untuk itu, Rheda menegaskan, pihaknya akn melakukan sosialisasi terhadap petani cabai untuk tetap melaksanakan penanaman dalam pola tertentu. Sehingga, hasil jual tanaman tersebut tetap stabil dan dapat mensejahterakan masyarakat. “Penanaman cabai terbilang rumit. Butuh perhatian dan perawatan khusus hingga cabai siap di panen,” ujar Rheda. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: