Tas Mengapung Berisi Orok

Tas Mengapung Berisi Orok

KENDARI - Kerja aparat kepolisian sektor (Polsek) Kemaraya, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dituntut maksimal mengungkap dua kasus pembuangan bayi yang diduga hasil hubungan gelap. Belum juga bisa menemukan siapa pelaku pembuang bayi pada belakang mess sebuah tempat hiburan malam di kawasan Tipulu, polisi kini kembali mendapat laporan penemuan orok diduga berusia antara empat hingga lima bulan yang digugurkan dari kandungan. Jumat (29/3) sekitar pukul 13.30 Wita di kawasan yang sama, seputaran By Pass jalan H. Alala Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, warga dihebohkan dengan temuan orok yang disimpan dalam tas, mengapung di pesisir teluk. Orok itu pertama kali ditemukan tiga remaja Chandra (14), Amrin (14) dan Agus (15) saat sedang memancing. Ketika itu, pandangan mereka tertuju pada sebuah tas berwarna hitam yang terapung. Lama kelamaan tas hanyut ke arah mereka. Karena penasaran Chandra meraih tas tersebut dan diletakkannya di tanah. Agus dengan keberaniannya langsung membuka. Pandangan mereka langsung tertuju pada toples bening yang berisi ari-ari bayi. Selanjutnya mereka membuka kantong plastik hitam dan melihat orok tersebut. Ketiga pelajar itu langsung melaporkan pada warga hingga diketahui aparat Polsek Kemaraya. Kanitreskrim Polsek Kemaraya, Aiptu Supratman membenarkan menemuan orok yang diduga hasil hubungan gelap tersebut. \"Kami langsung amankan ke kantor dan selanjutnya akan divisum ke rumah sakit Bhayangkara,\" kata Supratman. Dugaan awal sementara, orok itu baru saja dibuang pada dini hari, karena masih berlumuran darah. \"Usia orok dalam kandungan itu sekitar 4 sampai 5 bulan, menunjukan ukuran bayi yang masih seperti botol. Mudah-mudahanan kasus ini secepatnya terungkap,\" janji Supratman. (cr1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: