Tapa Kolo, Sajian Utama Upacara Penti untuk Memulai Masa Tanam

Tapa Kolo, Sajian Utama Upacara Penti untuk Memulai Masa Tanam

Tapa Kolo-Akun insatagram @boeberkelana-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Selain dikenal dengan pesona air terjunnya yang sudah terkenal hingga pelosok negeri, Kabupaten Manggarai di Nusa Tenggara Timur, juga terkenal dengan wisata kulinernya yang beragam. Tak lengkap rasanya jika kamu bertandang ke Manggarai Kamu tidak mencoba kuliner yang satu ini.  

Kuliner ini dikenal dengan sebutan Tapa Kolo. Kuliner ini merupakan makanan khas warga Manggarai Timur yang diwariskan leluhur di berbagai kampung dan desa. Asal penamaan kuliner ini berasal dari suku Manggarai yakni kata "Tapa" adalah bakar dan "Kolo" adalah nasi bambu. Jadi Tapa Kolo adalah membakar nasi dengan menggunakan bambu kecil. Maka dari itu masyarakat sering menyebut kuliner yang satu ini dengan sebutan Kolo, karena makanan ini dimasak dengan cara di bakar. 

Tapa Kolo merupakan nasi yang dimasak bukan menggunakan periuk atau rice cooker, namun dimasak menggunakan bambu. Setiap ruas bambu dipotong lalu diisi dengan beras dicampur dengan air dan juga bisa ditambahkan bumbu dapur untuk menambah rasa seperti santan kelapa, kunyit untuk bahan pewarna dan bumbu lainnya.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Roti Kompyang yang Sudah Ada Pada Masa Dinasti Ming 1563 Masehi

Untuk menjaga masakan bersih, biasanya sebelum isi beras, pada lubang bambu dialas pada setiap sisi menggunakan daun enau maupun daun kelapa. Kemudian pada tutupannya ditutup juga dengan menggunakan daun tersebut.

Keunikan kuliner yang satu ini yaitu cara memasaknya yang menggunakan di tungku api dan menggunakan bambu sebagai wadahnya. Di Manggarai sendiri terdapat tradisi upacara yang sering dilakukan masyarakat yakni Penti. Upacara ini menyajikan hidangan Tapa Kolo sebagai sesajian untuk nenek moyang. 

Upacara Penti ini biasanya juga dilakukan dengan penyembelian seekor ayam jantan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminta nenek moyang dan juga penghuni sawah/ladang agar tanaman yang ditanam pada lahan sawah atau ladang itu dijauhkan dari segela bencana hama maupun penyakit.

BACA JUGA:Nikmati Kelezatan Bilenthango, Kuliner Khas Gorontalo Berbahan Dasar Ikan

Sehingga dengan harapan agar tanaman itu dapat tumbuh dengan subur. Dan tanaman itu dapat memberikan hasil yang melimpah bagi masyarakat sekitar. Tahukah kamu, hingga saat ini masih tradisi upacara Tapa Kolo masih dipertahankan oleh masyarakat Manggarai Timur pada khususnya. 

Nah, itulah ulasan singkat mengenai Kolo, makanan khas Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: