Intip Kenikmatan Cita Rasa Nasi Balap Puyung yang Hanya Ada di Lombok
Nasi Balap Puyung khas Lombok-Akun Instagram @gendut_kulineran-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Lombok merupakan pulau yang memiliki keindahan alam yang indah. Tak hanya itu, Lombok juga memiliki banyak kuliner khas di setiap wilayah kabupaten dan kotanya. Kuliner khas Lombok memiliki cita rasa yang khas dan kuat akan rempah.
Salah satu makanan khas Lombok yang selalu menjadi incaran wisatawan adalah Nasi Balap Puyung. Banyak yang sudah mengenal kuliner yang satu ini, terutama bagi para petualang sekaligus pecinta kuliner. Bahkan, wisatawan rela datang ke Lombok hanya untuk menikmati seporsi Nasi Balap Puyung.
Kuliner ini terkenal karena cita rasanya yang nikmat dan bikin kamu ketagihan. Tahukah kamu, hal menarik dari Nasi Balap Puyung adalah kuliner ini hanya bisa ditemukan di Lombok.
Jadi, bisa dikatakan menikmati nasi balap puyung adalah salah satu kesempatan langka yang tak mungkin dilewatkan bila datang ke Lombok.
BACA JUGA:Nikmati Citarasa Tiliaya, Warisan Kuliner Khas Gorontalo yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu
Kisah asal penamaan kuliner yang satu ini cukup lucu dan menggemaskan. Penamaan dari nasi balap puyung, yang diserap dari lokasi penciptanya, yaitu Kampung Puyung, Lombok Tengang, Nusa Tenggara Barat. Saat itu, pada 1970-an, pencipta nasi balap puyung, Inaq Esun melihat cucunya yang sedang mengikuti perlombaan balap liar lokal.
Setiap cucunya memenangkan perlombaan itu, ia mentraktir teman-temannya di warung milik Inaq Esun. Inilah sebabnya menu nasi yang dipesan sang cucu diberi nama nasi balap puyung.
Satu porsi Nasi Balap Puyung terdiri dari isian, nasi putih dengan lauk pauk berupa suwiran daging ayam bumbu, kacang, kedelai goreng, cabai kering khas Lombok, oseng buncis, telur, dan kering kentang.
Mulanya, nasi balap puyung dijajakan dengan menerapkan sistem barter. Lantaran pada masa itu, kuliner khas Lombok yang satu ini belum mendapatkan prospek pasar yang baik.
Membuat Inaq Esun terpaksa menjualnya dari suatu pasar ke pasar lain. Alhasil, pendapatan yang diperoleh dari nasi ayam balap puyung tidaklah seberapa.
Lebih banyak kecil bahkan merugi, hal tersebut membuat keluarga Inaq Esun sempat menentang usahanya. Mengingat hasil kerja keras Inaq Esun tidak sebanding dengan tenaga, dan waktu yang dikerahkan.
Meskipun begitu, Inaq Esun tidak menyerah dan terus bekerja keras dalam memperdagangkan nasi balap puyung. Tanpa disadari, nama makanan ini terus muncul ke permukaan dan semakin dikenal masyarakat luas.
BACA JUGA:Mengenal Soto Banjar, Kuliner Hangat Khas Kalimantan Selatan
Banyak pelanggan mulai menyadari kegurihan dan kelezatan dari makanan ini. Mulai dari pedagang pasar dan sopir angkot, nama nasi balap puyung akhirnya menggema seantero Pulau Lombok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: