HONDA BANNER
BPBDBANNER

Korban Perkosaan Diungsikan

Korban Perkosaan Diungsikan

duaARGA MAKMUR, BE - Ya, korban pemerkosaan siswa SMP 1 Arga Makmur beberapa waktu lalu saat ini sudah diungsikan ke Mukomuko. Hal ini dilakukan oleh keluarga korban karena merasa malu atas aib yang dialaminya. Kondisi ini mengakibatkan kesulitan penyidik Polres Bengkulu Utara yang menangani kasus ini.

 

\"Saat mengirimkan surat panggilan kepada korban, baru diketahui yang bersangkutan tidak berada di rumah. Hal ini memberi kendala penyidik untuk memintai keterangan,\" kata Kapolres BU AKBP Asep Teddy Nurraysah SIK melalui kasat reskrim AKP M Simaremare.

 

Dari  keterangan tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya, saat ini keberadaan korban diakui tidak diketahui pasti. Pasalnya selama ini karena korban tinggal bersama bapak tiri yang menetap di Bengkulu bersama ibu kandungnya OW (33), sedangkan ayah kandung korban memang berada di Mukomuko.

 

\"Setahu kami, Ya ini memang dikenal sedikit nakal, dan memang suka keluar malam, kami sudah biasa mengetahui kalau dia ini sering pergi bersama lelaki hingga larut malam,\" ujar tetangga korban. Sementara itu, menyikapi permasalahan 10 pelajar yang diamankan yang diduga tengah melakukan pemerkosaan.

 

Ketua komisi I Drs Slamet Riyadi bersama seluruh anggota komisi I memanggil pihak sekolah, pemda, dan Diknas untuk melakukan hearing di gedung DPRD. Slamet meminta kepada pihak sekolah untuk memberikan sanksi tegas terhadap pelaku yang telah mencoreng nama baik pendidikan di Bengkulu Utara khususnya kota Arga Makmur.  BU.

 

\"Kita minta pihak sekolah memberi sanksi tegas, karena moral dan perilaku ke sepuluh pelajar ini sudah menjatuhkan nama baik dunia pendidikan dan ini menjadi pelajaran serta evaluasi diri terhadap pendidikan,\" kata Slamet.

 

Pihak sekolah juga diharapkan untuk perbanyak kegiatan di sekolah melalui ekstrakurikuler, agar tidak ada waktu luang siswa untuk mengarah ke arah yang tidak benar yang dapat merusak moral pelajar. \"Diknas juga jangan diam, paling tidak semua guru harus diketemukan untuk gelar pertemuan membahas pendidikan yang ada,\" ujar seketaris komisi I, M Jafri Sip.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: