Juru Pemantau Jentik Nyamuk
CURUP, BE - Mengantisipasi wabah demam berdarah dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong (RL) membentuk juru pemantau jentik nyamuk masing-masing 2 orang di 23 Desa/Kelurahan yang memiliki temuan kasus DBD tertinggi.
\"Karena anggaran yang terbatas, juru jentik nyamuk ini hanya bertugas selama 6 bulan pada tahun 2013, mereka digaji pemerintah kabupaten RL untuk memantau dan memutuskan rantai perkembang biakan jentik nyamuk,\" ujar Plt Kepala Dinkes Kabupaten RL Herwan Antoni SKM melalui Kasi Pemberantasan Penyakit dan Bankes Nunung Tri Yanti SKM, mengatakan, para juru pemantau jentik nyamuk tersebut, dilatih dan diberikan peralatan pendukung dalam melaksanakan tugasnya.
Selain itu, sambung Nunung, pemerintah pusat juga telah menunjuk serta memberikan surat tugas kepada 8 juru jentik yang di tugaskan di Kabupaten RL, tentunya dengan keahlian dan perbekalan pendukung yang juga layak dalam upaya penanganan DBD, pemberantasan, pelaporan bahkan mengenali gejala DBD yang diderita masyarakat agar mendapatkan perawatan yang cepat.
\"Tentunya kita sangat berharap bantuan masyarakat, untuk membantu juru pemantau jentik nyamuk dalam melakukan tugasnya,\" pinta Nunung.
Wabah DBD terbilang cukup rawan di RL. Terhitung Januari hingga Februari 2013 setidaknya sudah 35 orang warga positif terjangkit penyakit DBD, satu diantaranya meninggal dunia di Desa Teladan Kecamatan Curup Selatan. Pada tahun 2012 tercatat sudah terjadi 209 warga positif terjangkit DBD.
\"Puncak wabah DBD ini terjadi peningkatkan signifikan pada bulan Februari, rentangnya dari bulan Desember hingga Maret, melonjak karena cuaca,\" ujar Nunung. Terkait meninggalnya salah satu warga di Desa Teladan, karena positif terjangkit BDB tersebut, diakui Nunung dikarenakan terlambatnya informasi, penanganan dan tindakan terhadap warga penderita DBD.
\"Selama ini, setiap pasien yang mendapatkan perawatan medis karena demam kita langsung curigai sebagai penderita DBD, agar dilakukan penanganan yang cepat. Setelah melakukan pemeriksaan barulah kita bisa katakan mereka positif atau tidak agar bisa mendapatkan penanganan yang cepat,\" kata Nunung.
Kedepan, Nunung berharap peran serta masyarakat lebih optimal, dan tidak menganggap remeh nyamuk, karena satu ekor saja yang mengigit bisa terserang DBD. \"Menjaga kebersihan lingkungan ini sangat penting dilakukan untuk mencegah pembiakan nyamuk vektor, penyebar virus DBD tersebut. Tidak bisa dibebankan hanya dengan fogging semata,\" pinta Nunung. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: