SBY ‘Serang’ Marzuki Lewat SMS
JAKARTA, BE - Seiring semakin dekatnya pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali, akhir Maret ini, beredar pesan singkat yang disebut-sebut dari Ketua Mejelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono. Isi SMS itu adalah mempersoalkan manuver Marzuki Alie yang dianggap mengincar kursi Ketua Umum PD untuk menggantikan Anas Urbaningrum.
Dalam pesan singkat yang juga beredar di kalangan wartawan itu, SBY seolah menempatkan Marzuki telah mengingkari kesepakatan tentang KLB PD. Manuver Marzuki yang dipersoalkan adalah pertemuannya dengan jajawan pengurus DPD dan DPC PD.
Bahkan dalam pesan singkat itu terungkap rasa kecewa SBY terhadap Marzuki. SMS dari SBY itu ditujukan langsung ke Marzuki selaku Wakil Ketua Dewan Pembina, dengan tembusan para anggota Majelis Tinggi PD, para menteri dari PD dan para Ketua DPD PD.
Bagaimana sikap Marzuki? Ketua DPR ini sekarang sedang berada di Bali untuk mengikuti sidang parlemen Asia Pacific. Di sela-sela sidang tersebut, Marzuki menyampaikan klarifikasi ke SBY bahwa dirinya tidak bermaksud bermanuver. Marzuki mengklaim sikap SBY dengan dirinya sudah cair.
\"Biasa saja. Kami ini semua saudara, saling mengingatkan dan menasehati adalah hal biasa,\" ujarnya. Kabarnya, atas SMS SBY itu Marzuki menyampaikan klarifikasi sampai tiga belas point. Namun, Marzuki tidak bersedia menyampaikan itu ke publik. \"Itu adalah dapur PD. Tidak ada diskusi (mengenai) itu,\" imbuhnya.
Yang jelas, kata Marzuki, niat dia memberikan penginapan sebagai tempat transit bagi DPC-DPC adalah baik, yaitu untuk membantu. Sebab, di waktu libur panjang ini susah untuk mendapatkan tiket ke Bali. Dia pun berharap niat baiknya membantu kader bisa dicatat sebagai niat baik juga.
Marzuki memastikan, uang yang digunakan untuk bayar hotel dan beli tiket adalah halal. “Kami urunan dengan beberapa teman di DPR,” terangnya. Namun dia tidak bersedia menyebut siapa saja yang ikut menyumbang itu.
Mungkin karena tidak enak dengan SBY, 99 DPC yang disewakan hotel oleh Marzuki di Ancol kemarin menyatakan dukungan kepada SBY untuk menjadi ketua umum di KLB nanti. Namun Marzuki membantah itu atas perintah dia. Kata Marzuki, dirinya hanya menampung aspirasi dari pada DPC.
Sementara itu pengamat Politik Universitas Indonesia, Boni Hargens menyatakan adanya pesan singkat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Marzuki Alie menunjukan matinya demokrasi di dalam tubuh Partai Demokrat (PD).
\"Pilih SBY, bukan Marzuki Alie. Ini peringatan dari saya\". Hanya itu yang mau dikatakan SBY dalam pesan singkat yang menyebar itu. Ini preseden matinya demokrasi di tubuh Demokrat,\" ujar Boni kepada JPNN, Rabu (27/3).
Menurut Boni, saat ini PD dibutuhkan SBY sebagai alat politik untuk menjaga keluarga Cikeas pasca 2014. Sebab SBY tidak menemukan orang yang tepat yang bisa dipercaya untuk menjaga keluarganya. \"Maka ide ketua umum buntu, lalu ujungnya SBY sendiri,\" ucapnya.
Boni mengatakan, pesan singkat yang disebar itu menjadi kontraproduktif bagi citra SBY. Pasalnya, Ketua Majelis Tinggi PD itu terlihat tidak demokratis dan otoriter. Hal itu berbading terbalik dengan seluruh pidato politiknya tentang demokrasi yang sehat dan adil.
Pesan singkat itu sambung Boni, juga menggambarkan SBY yang haus akan kekuasaan. Kerakusan itu kata Boni, sudah lama terlihat yakni dengan memasang anaknya menjadi sekretaris jenderal (sekjen) PD. \"Itu kan perpanjangan tangan SBY,\" ungkapnya.
Lebih lanjut Boni memperkirakan jika SBY menjadi ketua umum PD maka akan ada pergeseran posisi Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang saat ini menjadi sekjen PD.
\"Ibas digeser jadi wakil ketua umum. Sekjen orang lain. Karena sekjen kan kaki tangan ketua umum. Sehingga tidak keliatan dinastinya, konstruksi kerajaan,\" tandasnya. (jpnn) Pesan singkat dari SBY kepada Marzuki. Dari : Ketua Wanbin / MTP PD Kepada : Waka Wanbin PD, Sdr. Marzuki Alie Tembusan : 1. Para Anggota MTP 2. Para Menteri dari PD 3. Para Ketua DPD PD 1. Saya menerima informasi dari beberapa sumber bahwa Pak Marzuki Alie mengumpulkan para Ketua DPC PD di sebuah tempat di Jakarta. Informasi yang lain juga saya terima ttg hal itu, yang tidak patut utk saya ungkapkan di SMS ini. Saya khawatir kejadian Kongres PD 2010 terulang kembali, termasuk terjadinya kasus-kasus yg memalukan. 2. Saya tidak tahu apa yang menjadi agenda Pak Marzuki Alie di kala partai kita masih berada dalam cobaan seperti ini. Mengapa harus mengumpulkan lagi para Ketua DPC seperti itu. Sementara Pak Marzuki sudah bertemu saya langsung, dan berjanji utk menjaga situasi yang teduh berkaitan dgn KLB tanggal 30 Maret 2013 mendatang. 3. Saya ingatkan, siapa yang menciderai kepentingan partai hanya utk memenuhi kepentingan pribadinya, adalah yang akan menghancurkan partai kita. Ini peringatan saya. 4. Kalau demikian halnya, para Ketua DPD PD saya persilahkan utk bertanya kepada seluruh kader PD, apakah mau bersatu utk kepentingan partai, atau memilih utk mendukung kepentingan orang-seorang. Saatnya utk memilih. 5. Kalau para Ketua DPD PD tidak bisa berkomunikasi dgn para Ketua DPC PD, demi utk kepentingan PD, temukan saya langsung dgn para Ketua DPC PD. Maunya apa ? Masih mau bersatu utk PD & utk kepentingan Pemilu 2014 mendatang, atau memilih utk memenuhi kepentingan orang-seorang. Saatnya pula utk memilih. Ma\'af, sejak PD berdiri baru pertama kali ini saya mengatakan seperti ini. Sudah cukup lama saya menahan diri. Sekarang tidak bisa lagi. Demi Partai Demokrat yang kita cintai, saya akan mengambil segala risiko. 6. Berkali-kali kita bersepakat dan benar-benar mengerti bahwa KLB ini sesungguhnya tidak perlu terjadi. Ini boleh dikata KLB \" kecelakaan \". Mengapa masih ada yg bermanuver ke sana ke mari. Pesan singkat Marzuki kepada SBY. Yth Ketua Wanbin / Bapak SBY yang sangat saya hormati, 1. Apakah komitmen saya selama ini tidak cukup membuktikan loyalitas saya dengan PD dan Bapak SBY. 2. Saya sangat sedih apabila saya diposisikan sebagai orang yang yang berseberangan dengan Bapak, padahal saya masuk ke partai ini dengan segala keikhlasan untuk mendukung bapak sejak 2003 sampai saat ini. 3. Memang beberapa waktu yang lalu, ada komunikasi saya dengan DPD dan DPC-DPC menanyakan sikap saya dalam KLB. 4. Komunikasi ini berjalan normal dan biasa karena kedekatan saya dengan kader, sejak lama, tapi hanya komunikasi dengan telepon. 5. Memang ada beberapa yang datang ke Jakarta, tentu saya harus terima dengan baik di rumah, karena sejak dulu hubungan saya memang demikian. Saya memahami sekali bahwa dalam politik harus dibangun komunikasi untuk membangun kesepahaman. 6. Setelah pertemuan dengan Bapak di istana, saya sangat memahami situasi tersebut, ditambah pertemuan antara DPD dan MT di Cikeas saat terakhir.? 7. Saya melaporkan bahwa mereka yang datang ke Jakarta saat ini, seperti yang bapak maksudkan adalah dalam rangka transit menuju Bali, karena pesawat ke Bali tidak mudah, maka saya bantu mereka tempat penampungan, sekaligus menyiapkan SURAT DUKUNGAN MEREKA; MENDUKUNG BAPAK SBY SEBAGAI KETUM, SESUAI KESEPAKATAN CIKEAS, karena saya sangat tau, tidak semua DPD mampu mengendalikan DPC. Itu dilakukan oleh Pak Opat sendiri, dengan melaporkan perkembangan kepada Mas Ibas dan juga sudah memberikan info sebelumnya ke Ibu Ani. 8. Saat saya memutuskan berhenti sebagai Dir BUMN dan 100% mengabdi di PD, pada pertemuan di Hotel Sheraton Bandara April 2004, dengan hormat saya memohon kepada bapak, apabila ada issue tentang saya mohon bapak klarifikasi dulu, karena dunia politik penuh dengan fitnah. Selama ini saya selalu pada posisi difitnah, saya sangat paham, saya mengerti bahasa tubuh, tapi karena saya ikhlas dan berserah diri kepada Allah, saya diam saja. Saya yakin kebenaran pasti akan menjadi pemenang. 9. Begitu juga yang datang ke Bali lebih dulu dari waktu yang ditentukan OC dan tidak transit Jakarta, juga difasilitasi di hotel yang sederhana dekat acara Ina Beach Bali. Rencananya Pak Opat akan mengajak Mas Ibas menemui mereka setelah kumpul semua, agar tidak ada yang salah paham.? 10. Semua itu dikerjakan Pak Opat sendiri, karena saya tetap bekerja dan 2 hari ini sudah di Bali, sidang parlemen asia pacific dengan CSO dan malam ini dinner dengan Bapak, rencana besok setelah pembukaan HLP, saya kembali ke Jakarta karena ada tugas penting. Jadi tidak ada kesempatan ketemu dengan DPC-DPC atau DPD?. 11. Mohon maaf bapak, sms bapak yang edarkan seolah saya penjahat / Penghianat PD, membuat saya merasa tidak berguna di PD, seolah saya yang merusak PD. Padahal sejak saya sebagai sekjen selalu menjaga marwah PD dengan bekerja lurus, dan tidak peduli siapapun, itu yang membuat masalah hubungan saya dengan Ketum walaupun secara pribadi saya tetap baik dan menghormati beliau sebagai senior, dan saya bertanggung jawab karena saya sebagai campaign master beliau di Kongres I Bali. ? 12. Kongres di Bandung, bukan saya melanggar perintah Bapak, tapi saya tau bahwa kita akan menghadapi situasi seperti saat ini dan sekarang semua terbukti. Sama seperti Kongres I Bali, saya mengusung HU tidak direstui Ibu, tapi itu pilihan terbaik sebagai partai baru, tidak boleh orang lain yang bisa merusak hubungan dengan Bapak sebagai Pendiri PD, karena Politik sangat Jahat, itu yg saya maknai selama ini. 13. Apa yang saya lakukan adalah terbaik utk PD dan Bapak, tdk ada keinginan pribadi saya, karena saya sdh sangat bersyukur dengan diberikan amanah saat ini. Mohon maaf Bapak, situasi ini membuat saya sangat sedih, mungkin ada kata yang salah. Wass MA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: