Pasien Pendarahan Otak Itu, Briptu Apriansyah
Pasien yang diangkut ambulans dan tertahan di gunung tersebut adalah anggota Intel Polres Mukomuko. Pasien tersebut bernama Briptu Apriansyah alias Yayan yang bertugas di Polres Mukomuko. Anggota Intel tersebut mengalami kecelakaan pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB di salah satu tikungan kompleks Pemkab Mukomuko, tepatnya tak jauh dari kantor Kementerian Agama. Saat kejadian Yayan mengendarai Yamaha Scorpio dan bertabrakan dengan Tukiyem (40) warga Danau Nibung Kelurahan Bandar Ratu yang mengendarai Honda Supra. Yayan mengalami luka cukup serius dan mengeluarkan darah pada bagian telinga dan hidung yang diduga akibat benturan keras. Informasi terhimpun, kedua kendaraan itu dari arah Danau Nibung beriringan menuju kearah komplek Pemkab. Tiba ditempat kejadian, pengendara Honda Supra X menghidupkan lampu sen kanan. Yayan yang mengendaraai Scorpio itu bermaksud hendak menyalip. Naasnya, laju kendaraannya tak terkendali dan terjadilah lakalantas tersebut. Keduanya dibawa ke RSUD Mukomuko. Anggota Intel itu mengalami luka yang cukup serius yang harus dirujuk ke RSUD di Bengkulu sedangkan Tukiyem masih mendapatkan perawatan di RSUD Mukomuko. Kapolres Mukomuko AKBP Wisnu Widarto SIK melalui Kabag Ops Laba Meliala SIk membenarkan kejadian itu. Kasus lakalantas itu masih tengah dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Seperti diberitakan, pasien yang diangkut di ambulans RSUD M Yunus ternyata adalah pasien yang mengalami pendarahan otak. pasien tersebut mesti segera dibawa ke Palembang untuk mendapatkan pengobatan sebagaimana mestinya. ”Pasien tersebut mengalami pendarahan otak. Sekarang Ambulan RSUD M Yunus yang mengangkut anggota Polisi dari Polres Mukomuko tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanan. Ambulans yang mengangkut polisi yang kecelakaan di Mukomuko tersebut tertahan di depan tronton yang terperosok tersebut. Pasien tersebut menggunakan ambulans RSUD M Yunus akan dirujuk ke Palembang,” ujar ungkap sumber BE di lokasi terputusnya lalulintas Bengkulu-Kepahiang tersebut, Putri Oktaria, SH kepada BE sekitar pukul 22.00 WIB. Putri Oktaria menggambarkan, dengan kondisi yang saat ini seluruh kendaraan tidak bisa melintas, maka mau tidak mau seluruh pemilik kendaraan dan penumpangnya sepertinya harus menginap di lokasi tersebut. ”Saat ini baik polisi dan masyarakat sedang berupaya mendongkrak tronton yang terperosok. Kami mendoakan semoga upaya tersebut bisa mengeluarkan tronton tersebut dari siring,” ungkapnya. Jalan dari Bengkulu ke Kepahiang dan Curup, sejak pukul 18.00 WIB sore tadi (27/3/2013) tidak bisa dilintasi. Hal ini terjadi karena ada mobil yang mengangkut alat berat terpeleset masuk ke siring dan melintang menutupi jalan. Hal ini menyebabkan seluruh kendaraan dari arah Taba Penanjung menuju ke Kepahiang dan dari arah Kepahiang menuju Taba Penanjung tidak bisa melintas.(budi hartono/maf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: