Bakpia Pathok Oleh-oleh Khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang Legendaris

Bakpia Pathok Oleh-oleh Khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang Legendaris

Bapkia Pathok-Sumber : Akun Instagram @bakpiapathok25official-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Bakpia, Siapa yang tidak tahu jajanan yang satu ini ,Bakpia  merupakan camilan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang tak boleh kalian lewatkan. Bakpia adalah salah satu jajanan yang paling dicari oelh para wisatawan jika berkunjung ke Yogyakarta. Memiliki cita rasa yang manis dengan bebagai varian isi membuat sangat digemari oleh masyarakat lokal ataupun wisatawan.

Bakpia Pathok merupakan bakpia yang paling terkenal di Yogyakarta. Bakpia pada dasarnya semacam kue yang berisikan kacang hijau atau ubi dan dilapisi tepung yang dipanggang hingga menghasilkan tekstur dan rasa tertentu. Saat ini para penjual bakpia melakukan inovasi dengan membuat berbagai macam varian isi dalam bakpia.

Menariknya, Bakpia Pathok ini hanya boleh dibeli di Jogja sebagai oleh-oleh khas, sehingga kalian tidak akan menemukan cabangnya di daerah lain.

Dibalik rasanya yang manis, Bakpia Pathok memiliki sejarah panjang, Seperti apa kisahnya?, yuk. Simak  ulasan berikut ini.

 BACA JUGA:Foodcourt GOR Klebengan, Rekomendasi Kuliner Malam Termurah Cocok Untuk Mahasiswa di Yogyakarta

Dilansir dari laman goodnewsfromindonesia.id bahwa Bakpia sebenarnya berasal dari kata “tou luk pia” yang berarti kue pia kacang hijau. Namun sebelum adanya Bakpia Pathok yang berisi pasta kacang hijau ini, kue yang terpengaruh dari kuliner Tiongkok ini aslinya bernama Hokkien, yang secara harfiah berarti kue dengan isi daging babi.

Kemudian Kwik Sun Kwok, inisiator kue Bakpia Pathok, berinisiatif untuk mengubah isi dari Bakpia ini dengan kacang hijau dan mulai diproduksi di kampung Pathuk Yogyakarta sejak tahun 1948.

Kala itu Bakpia masih dijual secara sistem eceran. Pengemasannya pun tanpa label dan menggunakan besek. Peminatnya juga masih dari kalangan terbatas. 

Adapun kemunculan kemasan bakpia berlabel merek dagang mulai sekitar tahun 1980. Maka sejak saat itulah bakpia mulai dikenal di masyarakat, khususnya di Yogjakarta.

 BACA JUGA:5 Rekomendasi Minuman Lezat dan Segar Saat Berkunjung ke Kota Solo

Terdapat dua jenis bakpia yang umum dijual, yakni bakpia basah dan kering. Meski dari segi bentuk dan isian sama tetapi bakpia kering dan bakpia basah memiliki perbedaan. 

Salah satu perbedaan bakpia kering dan bakpia basah yakni pada proses pembuatannya. Pada Bakpia kering kadar zat cairannya biasanya dikurangi, baik dari minyak maupun airnya. Tak hanya itu, proses pemanggangan bakpia kering pun lebih lama. Api yang digunakan biasanya juga lebih besar agar betul-betul kering. 

Kemudian tekstur kulit pada bakpia kering lebih gurih tatkal dikunyah, sedangkan bakpia basah kulitnya cenderung lembap dan lembut. Selain tekstur kulit, ketahanan bakpia kering dan bakpia basah juga berbeda. Bakpia basah yang berkulit lembap lebih mudah berjamur dibanding bakpia kering. 

Untuk masa simpannya sendiri, bakpia basah sekitar empat sampai lima hari Sementara, bakpia kering bisa 10 hari. Di Yogyakarta ada dua Toko Oleh-oleh legendaris yang menjual Bakpia Pathok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: