Buat Orangtua, Ini Dia Permainan Anak yang Mendidik dan Menyenangkan

Buat Orangtua, Ini Dia Permainan Anak yang Mendidik dan Menyenangkan

Menyusun puzzle bisa menstimulasi otak, melatih konsentrasi, dan merangsang saraf Si Kecil--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Anak-anak zaman sekarang kiranya tidak bisa lepas dari teknologi. Kini mereka lebih asyik dengan gadget ketimbang bermain di luar rumah atau memainkan permainan anak bersama teman-teman sebayanya. Sedentary lifestyle seperti ini tentunya bisa berdampak negatif untuk tumbuh kembangnya.

Sebab, gadget nyatanya tidak mampu mengasah kemampuan motorik dan kognitif anak secara maksimal. Selain itu, permainan anak tradisional zaman dahulu pun lambat laun bisa punah apabila anak-anak lebih suka bermain game di hapenya.

BACA JUGA:Ini Dia Tanda-tanda Kamu Sudah Terlalu Boros Belanja Pakaian

Sebagai orang tua, ayah dan ibu mungkin perlu lebih disiplin untuk memberikan screen time dan mendorong anak untuk lebih banyak bermain di luar ruangan. Nah, berikut sejumlah ide permainan anak yang lebih mendidik.

Faktanya, permainan anak zaman dahulu lebih mendidik ketimbang game online masa kini, lho! Pasalnya, anak dituntut untuk bergerak dan berpikir cepat selama permainan.Berbeda ketika anak terus menerus memegang gadget. Buat para orang tua, Anak Kecanduan Gadget? Ini 6 Cara Ampuh untuk Mengatasinya.

Butuh rekomendasi permainan anak yang mendidik serta  mengasah kemampuan kognitif maupun motorik? Berikut jenis-jenis permainannya:

BACA JUGA:Ini Dia Ciri-ciri Ambeien dan Cara Mengobatinya

1. Petak umpet
Siapa yang tak kenal dengan permainan anak yang satu ini? Ayah dan ibu pasti dulu pernah memainkannya semasa kecil. Nah, Petak umpet ternyata bisa mendidik Si Kecil, lho! Permainan Petak umpet biasanya dilakukan oleh 4-6 orang dengan satu orang yang berjaga.

Nah, anak yang berjaga ini kemudian akan menghitung sampai 10 dengan mata tertutup. Selama waktu tersebut, anak-anak lain mencari tempat persembunyiannya masing-masing.

Selama bermain Petak umpet, anak didorong untuk mencari tempat persembunyian yang paling aman. Selain itu, otaknya juga dituntut untuk mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk keluar dari persembunyiannya tanpa tertangkap. Bagi anak yang berjaga, mereka juga harus punya taktik supaya bisa menemukan tempat persembunyian anak-anak lain.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Minuman Lezat dan Segar Saat Berkunjung ke Kota Solo

2. Kelereng
Kelereng adalah permainan tradisional yang juga mengasah kemampuan otak anak. Permainan yang biasa dilakukan oleh anak laki-laki ini dilakukan oleh dua orang.Masing-masing saling bergantian untuk menyingkirkan Kelereng dari lingkaran yang sudah mereka gambar di atas tanah atau kertas.

Pemenangnya adalah yang mampu menyingkirkan seluruh Kelereng milik lawan. Di sinilah kemampuan otak anak terasah. Sebab mereka harus memperkirakan dan menghitung dengan tepat sebelum melempar Kelereng.

3. Lampu merah, lampu hijau
Permainan yang satu ini muncul di film serial Squid Game, lho! Butuh sekitar 8-10 orang untuk memainkannya. Semakin banyak pemain tentu saja semakin seru.Si Kecil mungkin bisa mengajak teman-teman di sekitar rumahnya untuk bermain bersama. Aturannya juga mudah, satu orang bertugas sebagai operator lampu lalu lintas dan lainnya menunggu di posisi start.

BACA JUGA:Inilah Lima Amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji

Si operator bertugas untuk berteriak “lampu hijau” yang artinya pemain boleh bergerak hingga mencapai garis finish. Sedangkan “lampu merah” berarti seluruh pemain harus berhenti dalam posisi apapun.

Anak yang ketahuan bergerak nantinya gugur dan yang berhasil mencapai garis finish lah yang menjadi pemenangnya. Permainan ini jelas mengasah kemampuan motorik karena anak perlu bergerak dan diam untuk mempertahankan posisinya.

4. Puzzle
Menyusun Puzzle bisa menstimulasi otak, melatih konsentrasi, dan merangsang saraf Si Kecil. Sebab, anak wajib untuk menyatukan potongan-potongan gambar secara acak. Permainan yang satu ini banyak tersedia di toko mainan atau toko buku.

Biasanya, Puzzle punya tingkat kesulitan yang berbeda-beda, tergantung usia anak. Bahkan, tersedia juga Puzzle untuk balita. Semakin dewasa, tingkat kesulitan permainan Puzzle tentu saja semakin rumit. 

5. Menyusun balok
Menyusun balok-balok juga bisa mengasah imajinasi anak. Ia bisa menyusun baloknya seperti gedung, mobil, rumah dan lain-lain. Selain mengasah imajinasi, anak juga belajar untuk memperhitungkan supaya baloknya seimbang dan tidak runtuh.

Sebenarnya tidak harus balok, ibu bisa memberikan barang apa pun yang sekiranya mudah untuk disusun. Salah satu contohnya, ibu bisa memanfaatkan kotak kardus yang sudah tidak terpakai untuk jadi permainan balok.  

BACA JUGA:PT Angkasa Pura Supports Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK

6. Kursi musik
Nah, kalau permainan yang satu ini akan mengasah ketajaman fokus anak. Pasalnya, permainan kursi musik bisa kamu lakukan dengan menyusun sejumlah kursi dengan posisi melingkar. Namun, jumlah kursinya tidak sama dengan orang yang bermain. Jika ada delapan pemain, kursinya hanya perlu tujuh.

Ketika musik dimulai, pemain akan berjoget mengikuti lingkaran. Setelah musiknya berhenti, para pemain akan memperebutkan kursi yang kosong. Nah, yang tidak mendapatkan kursilah yang akan kalah. Selain fokus, permainan ini juga melatih anak untuk lebih cekatan.

7. Telepon
Permainan anak lain yang bisa melatih fokus adalah telepon. Jangan salah, permainan ini sama sekali tidak menggunakan telepon. Cara bermainnya dengan berbaris secara berkelompok terlebih dahulu. Anak yang ada di barisan depan kemudian membisikan sebuah kalimat ke temannya.

Pesan ini kemudian dibisikan hingga anak yang berada di barisan terakhir. Nantinya, anak yang paling terakhir akan mengucap kalimat tersebut dengan lantang.

Pemenangnya adalah kelompok yang bisa menyebutkan kalimat dengan benar. Uniknya, kalimat yang anak ucapkan seringkali berbeda dari pesan yang seharusnya. Itu sebabnya, permainan ini membantu kemampuan konsentrasi anak.

BACA JUGA:Jika ingin hidup Kaya Raya Serta Berkah, Dunia dan Akhirat, Gus Baha: Hindari Pantangan Besar Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: