Investor Amerika-China Terpikat Teripang dan Layur

Investor Amerika-China Terpikat Teripang dan Layur

\"Investor \"IsvestorBENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengapresiasi niat investor Amerika Serikat (AS) dan China yang berniat investasi di bidang potensi kelautan Bengkulu. Dua investor luar negeri tersebut melakukan ekspos rencana investasi di hadapan gubernur dan Sekretaris Provinsi Drs H Asnawi A Lamat MSi serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Ir Bismalinda, juga jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu.

\"Mereka (Innovare Develpoment dan Consulting) akan berinvestasi melakukan penelitian dan pengembangan teripang yang berpotensi di Bengkulu,\" ujar Junaidi, kemarin.

Innovare Develpoment dan Consulting akan melakukan penelitian teripang di Bengkulu, yang dinilai sangat berpotensi. Sehingga, jika hasilnya potensi teripang di Bengkulu dapat dikembang biakan dan berlimpah, pihak konsultan akan mengundang investor untuk membeli teripang-teripang asal Bengkulu. \"Ini baru ekspos yang akan dikelola adalah teripang laut,\" jelas Junaidi.

Menurut Konsultan Innovare Steve Mckilvey pihaknya tertarik dengan teripang atau  hewan invertebrata timun laut (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Dia mengatakan dulunya teripang pernah melimpah di Bengkulu, sehingga diperkirakan teripang bisa dibudidayakan di laut Bengkulu. \"Kalau dulu ada, berati ada potensi teripang bisa berkembang biak di Bengkulu,\" ujarnya.

Pihaknya telah memiliki cara dan teknik tersendiri untuk mengembangkan teripang di laut Bengkulu. Jika teripang berhasil, maka sudah banyak investor untuk membeli hewan laut yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ini. \"Pasar sudah siap, tetapi harus dibuktikan dulu pengembang biakannya,\" katanya.

Pihaknya telah dua tahun melakukan pengamatan teripang di laut Bengkulu. Hasil pengamatannya teripang sangat menjanjikan. Teripang-teripang yang sangat menjanjikan itu antara lain holothuria scaba (teripang Pasir), Cucheuma cottonil (Rumput laut), Scylla Serrrata (Kepiting Bakau),  Baramundi (kakap putih) Cobia (Gabus laut).

Sekprov Drs H Asnawi A Lamat MSi membenarkan jika beberapa tahun silam  teripang di Bengkulu sangat melimpah. Bahkan, seperti di Kabupaten Kaur menjadi makanan masyarakat. \"Tapi sekarang ini sudah langka, jika pihak investor mau melakukan penelitian ya kita apresiasi dengan baik,\" ujarnya.

Terpikat Layur Kabar gembira bagi nelayan Bengkulu, investor China bakal berinvestasi di Bengkulu, untuk mengespor langsung ikan layur atau beledang  langsung ke negara China. Perusaan yang akan berinvestasi ini adalah CV Lautan Mas, yang sudah berpuluhan tahun berinvestasi di Medan, dan Jakarta. Hal ini disampaikan dalam ekspos rencana investasi di hadapan gubernur H Junaidi Hamsyah, Sekprov Drs H Asnawi A Lamat, Kepala Dinas DKP Provinsi Ir Bismalinda dan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lukman SP.

Hasan, selaku pemilik CV Lautan Mas, mengatakan pihaknya  siap melakukan investasi di bidang pembuatan peti pendingin atau \"cold storage\" khusus ikan layur. Selama ini sudah ada dua alat tersebut, tetapi sudah hilang, maka pihaknya akan mendatangkan dari Malaysia.

\"Sebagai bentuk keseriusannya, akan segera mendatangkan empat peti pendingin dengan kapasitas tampung sebanyak 6 ton dalam setiap peti per hari akan didatangkan. Mesin untuk mengoperasikan peti pendingin tersebut siap didatangkan dari Malaysia. Tahap pertama kami fokus pada komoditas ikan layur atau \'ribbon fish\' karena selama ini kami membeli dari Jakarta atau Sibolga, Sumatra Utara,\" katanya.

Padahal menurutnya, ikan yang dibeli dari Jakarta atau Sibolga berasal dari Bengkulu. Sehingga kualitasnya tidak bagus, karena sudah banyak yang rusak. Pihaknya, Setelah mendapat informasi tentang asal ikan tersebut, telah melakukan survei ke perairan Bengkulu dan mendatangi sejumlah kantong-kantong nelayan setempat.

\"Ternyata, kami mendapatkan data bahwa produksi ikan layur Bengkulu mencapai 30 sampai 40 ton per hari, yang kemudian kami beli di Jakarta. Kami selalu dalam komplain, karena ikan-ikan banyak rusak, maka kita ingin melakukan pengepakan  langsung dari Bengkulu untuk di ekspor ke China,\" katanya.

Gubernur H Junaidi Hamsyah berharap  dengan adanya investasi CV Lautan Mas tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan memangkas rantai penjualan hasil tangkap nelayan. Dia mengatakan, CV Lautan Mas, agar melibatkan warga lokal sebagai tenaga kerja. \"Saya trauma dengan PT Pixiang, maka kami minta libatkan tenaga kerja lokal,\" kata Junaidi.

Namun, Hasan selaku pemilik CV Lautan Mas tersebut mengatakan selama ini pihaknya telah berinvestasi di Medan, sama sekali tidak melibatkan warga asing, namun semua warga lokal. \"Kami juga punya perusahaan serupa di Medan dan seluruh karyawan kami adalah masyarakat setempat,\" katanya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bengkulu Ir Bismalinda mengatakan rencana investasi CV Lautan Mas tersebut siap aksi tinggal menunggu penyaluran listrik oleh PLN. \"Mereka sudah memproses izin investasi ini dalam tiga bulan terakhir, dan bulan depan direncakan siap aksi karena sudah masuk musim ikan,\" katanya.

Selama ini kata dia, ikan layur Bengkulu diekspor ke berbagai negara tujuan melalui Lampung, Jakarta dan Sumatra Utara. Ia mengharapkan selain ikan layur, investor tersebut juga tengah menjajaki ekspor ikan nila dan sidat asal Bengkulu.(100/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: