Menikah Dini, 3 Siswa Tak Ikut UAS

Menikah Dini, 3 Siswa Tak Ikut UAS

\"UASKOTA  BINTUHAN, BE- Mulai kemarin siswa kelas III tingkat SMA/MA/SMK melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS).  Total  siswa  seharusnya mengikuti UAS  1.296, tetapi  ada 4 siswa  tidak UAS. Tiga siswa itu diketahui telah menikah dini, meninggal karena kecelakaan. Peserta UN siswa SMA/MA/SMK tahun ini untuk kebupaten Kaur 1.292 siswa.

\"Ketidak hadiran siswa itu diketahui saat mengikuti UAS  disanalah kita bisa mengetahui siapa yang tidak ikut. Walaupun dalam data Daftar Nominasi Tetap (DNT) sebanyak 1.295 orang, namun setelah dilihat hari pertama UAS kemarin 4 orang diketahui tidak masuk,\" ujar Kadispenbud Kaur  M Daud Abdullah SPd melalui Ketua MKKS SMA/MA Drs Agusalim Mt. Pd, kemarin.

Ketidak hadiran siswa dalam UAS dan UN nantinya, memang sangat disayangkan. Namun pihaknya berharap cukup 4 siswa ini menjadi pelajaran siswa lainnya.  Karena tinggal menghitung hari lagi UN dilaksanakan, siswa lainnya diharapkan menjaga prilaku dan sikap agar bisa mengikuti UN.

\"Banyak kasus nikah dini sehingga tidak bisa mengkuti UN, namun ada juga yang kecelakaan. Jaga sikap dan prilaku,\" jelasnya. Adapun UAS kemarin yang diselenggarakan hingga 3 April mendatang, dalam UAS tersebut ada 15 mata pelajaran yang di UASkan, bahkan dalam  aturan baru mata pelajaran yang masuk Ujian Nasional (UN) juga masuk ikut dalam UAS. Sehingga semua pelajaran tersebut diujikan secara  serentak dan sesuai dengan jurusan masing-masing.

\"Saat ini seperti pada pelaksanaan UAS ada sekitar 15 mata yang diujikan termasuk mata pelajaran yang di UN-kan. Selain itu, pihak  sekolah melakukan pengacakan peserta ujian juga diberlakukan untuk mengurangi praktik kecurangan selama UAS  berlangsung,\" jelasnya.

Sementara itu, pelaksanaan UAS  berjalan dengan lancar, dengan mata pelajaran yang di ujikan Bahasa Indonesia dan Agama. Sistem ujian dilakukan dengan satu ruangan 20 siswa dan dua orang guru pengawas.

Ada 3 sekolah harus bergabung untuk ujian, antara lain  Mas Nasal akan digabungkan ke MAN Bintuhan, SMA Asy-syafiah akan bergabung ke SMAN 6 Kaur dan SMA 8 digabungkan ke SMAN 4 Kaur (lihat Grafis). Sedangkan sekolah lainya sudah bisa melaksankan UN sendiri. Seperti sekolah menengah kejuruan (SMK) terdapat sebanyak 4 sekolah sudah menjadi penyelenggara UN.

\"Kita menetapkan tempat sekolah untuk penyelenggara UAS dan UN sesuai dengan keputusan dewan guru, jikapun dipaksakan 3 sekolah untuk  menjadi penyelengara, maka akan banyak mengeluarkan biaya. Makanya kita gabungkan 3 sekolah tersebut,\" jelasnya. Selain itu pula, kata Agus, pengawas ruangan untuk tingkat SMA sebanyak 154 pengawas sedangkan ruangan sebanyak 77 ruangan.

Selanjutnya  sesuai hasil pendataan itu semuanya sudah disiapkan dengan baik. \"Semuanya sudah snagat baik persiapanya, seperti hari kemarin semua guru pengawas dan ruangan sudah langsung digunakan setiap sekolah masing-masing,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: