Manfaat Suntik DNA Salmon untuk Kulit, Begini Penjelasannya

- Wanita hamil.

- Gangguan pembekuan darah.

- Penyakit jantung.

- Penderita diabetes yang harus menjalani terapi insulin secara rutin.

- Mengalami kelumpuhan akibat penyakit tertentu.

- Alergi terhadap makanan laut atau obat-obatan tertentu.

Prosedur Suntik DNA Salmon

Sebelum menjalani prosedur injeksi DNA salmon, dokter spesialis dermatologi dapat melakukan wawancara medis (anamnesis) untuk mengetahui riwayat kesehatan serta kondisi kulit pasien secara keseluruhan. 

Dokter juga dapat melakukan tes alergi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu.

Setelah itu, dokter dapat mengoleskan asam hialuronat pada permukaan kulit pasien dan menunggu selama kurang lebih 15 hari hingga mencapai tingkat kelembapan kulit yang diinginkan. Prosedur kecantikan ini dapat dilanjutkan dengan menyuntikkan serum atau ekstrak DNA ikan salmon ke bawah permukaan kulit pasien.

Prosedur suntik DNA salmon biasanya dilakukan sebanyak kurang lebih 1–5 sesi dalam kurun waktu 1–3 minggu untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Setelah menjalani prosedur suntik DNA salmon, pasien dianjurkan untuk menghindari konsumsi obat pengencer darah terlebih dahulu. Sebab, konsumsi obat tersebut diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya memar dan bengkak pascaprosedur. 

Selain itu, pastikan untuk tidak menggunakan produk riasan wajah selama 6 jam setelah injeksi guna menghindari risiko iritasi pada kulit.

Efek Samping Suntik DNA Salmon

Pada dasarnya, suntik DNA salmon merupakan prosedur yang aman untuk dilakukan. Namun, terdapat sejumlah efek samping yang mungkin terjadi setelah menjalani prosedur kecantikan ini, yaitu :

Sumber: