Fungsikan Gudang Bencana
GEDUNG logistik milik BPBD provinsi yang berlokasi di Desa Bintunan Kecamatan Batiknau kondisinya terbengkalai. Hal itu dikarenakan bangunan itu belum rampung pengerjaannya karena bermasalah. Bahkan saat ini, gudang itu diduga sering dipergunakan untuk lokasi mesum.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Suharto SE mendesak bangunan tersebut segera difungsikan sebagaimana perencanaannya. Selain itu, jika dalam pekerjaannya belum selesai, dia minta agar segera diselesaikan. \"Bangun Gudang itu pakai uang rakyat, sehingga jangan dibiarkan terbengkalai,\" ujarnya.
Dia mendesak agar pembangunan gudang tersebut dituntaskan, terlebih masalah ganti rugi lahana. Sehingga, aset tersebut menjadi aset daerah. Jika pembebasan lahan tidak selesai, maka persoalan tidak akan tuntas. \"Pemerintah harus punya niat baik untuk menyelesaikan,\" katanya.
Sebelumnya, Kades Bintunan, Amiril Mukmin mengatakan gedung terbengkalai karena bermasalah. Sehingga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertangung jawab untuk berbuat yang tidak semestinya. ”Di lokasi itu banyak sisa makanan dan minuman. Termasuk adanya alasa tempat duduk yang sengaja dipersiapkan,” ujarnya.
Terpisah, Bupati BU Dr H Imron Rosyadi MM MSi mengakui tiga bangunan gudang bencana itu terbengkalai. Pemprov diharapkan sesegera mungkin melakukan pembenahan dan menyelesaikan bangunan itu agar bisa segera dioperasikan.
“Kita harapkan penyelesainnya segera dilakukan. Dikhawatirkan warga akan mengambil keputusan sendiri dengan merobohkan bangunan itu, terkait proses ganti rugi yang belum tuntas,” tukas Imron Pembangunan Gudang Bencana telah menghabiskan dana Rp 25 miliar dalam APBD 2011 untuk pembangunan 50 gudang logistik bencana dan Rp 2,5 miliar dari dana tersebut untuk pembebasan lahan masyarakat.
Selain terkendala proses pembebasan lahan warga, proses pembangunan gudang logistik sebagai salah satu strategi mitigasi bencana daerah ini juga tersangkut dugaan kasus korupsi dimana sejumlah pegawai BPBD saat ini dalam pemeriksaan Polda Bengkulu.
Proses ganti rugi lahan yang bermasalah membuat proyek tersebut tidak terealisasi dan hingga 2013 ini tidak jelas penyelesaiannya.
\"Akan dilakukan bertahap, pertama ganti rugi lahan masyarakat kemudian pembangunan fisik karena gudang logistik bencana alam ini penting,\" katanya.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: