Bahaya Bagi Otak! Ini Dia Tanda-Tanda Kecanduan Judi Online

Bahaya Bagi Otak! Ini Dia Tanda-Tanda Kecanduan Judi Online

Terobsesi dengan perjudian, seperti terus-menerus merencanakan aktivitas berjudi dan cara mendapatkan lebih banyak uang untuk berjudi--

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Judi atau permainan yang menggunakan uang sebagai taruhan adalah aktivitas yang mampu merugikan kehidupan manusia. Selain berpotensi rugi secara finansial, kecanduan Judi juga bisa menyebabkan gangguan terhadap kesehatan otak manusia.Saat ini, permainan Judi semakin populer di masyarakat. Bahkan, kelompok usia yang terlibat dalam aktivitas Judi semakin beragam dan cepat berkembang, yakni mulai dari usia 20 tahun.

BACA JUGA:Wow! 8 Negara Ini Melarang McDonald's Beroperasi Di Wilayahnya

Menurut penelitian terbaru, hampir dua pertiga dari 38 ribu lebih remaja di Kanada yang berusia 12 hingga 18 tahun mengaku pernah berjudi. Adapun, sebagian besar judi dilakukan melalui video game yang terdapat di gawai (gadget).

Guna meneliti dampak judi terhadap kesehatan otak, sebuah studi yang dipublikasikan American Psychological Association pada Juli 2023 telah mengaitkan dampak perjudian terhadap beberapa bagian otak, seperti striatum ventral dan korteks prefrontal.Sebagai informasi, striatum ventral adalah bagian otak yang memproses reward dan emosi, seperti kebahagiaan.

BACA JUGA:Ini Dia 10 Kota Terpanas di Indonesia, Majalengka Paling Mendidih

Sementara itu, korteks prefrontal adalah bagian otak yang mengontrol perencanaan, mengontrol impulsif, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, kepribadian, dan pemrosesan konsekuensi potensial.
"Kedua bagian otak tersebut terlibat dalam pemrosesan hadiah, masalah sosial dan emosional, stres, dan banyak lagi," tulis studi tersebut, dikutip Jumat (20/10/2023).

Berdasarkan hasil temuan studi, orang-orang yang kecanduan judi dan menggunakan zat-zat narkoba menunjukkan aktivitas striatum ventral yang lebih rendah saat mengantisipasi imbalan uang. Penemuan tersebut seiring dengan hasil studi lain yang menunjukkan bahwa striatum ventral berkontribusi terhadap perilaku impulsif bagi para pecandu judi. "Lalu, orang-orang dengan masalah perjudian juga memiliki volume amygdala dan hippocampus yang lebih kecil. Amygdala dan hippocampus adalah dua bagian otak yang berperan dalam pembelajaran emosional dan regulasi stres," tulis para peneliti melalui laporan studi.

BACA JUGA:Auto Jadi Sultan! Ini Dia 5 Cara Mudah Supaya Punya Banyak Uang

Selain itu, para peneliti juga berhasil menemukan alasan penyebab remaja mudah terpengaruh untuk berjudi dan berperilaku mengambil risiko lainnya. Menurut para peneliti, salah satu penyebab remaja cenderung berjudi adalah adalah perkembangan korteks prefrontal yang sangat lambat, terutama pada anak laki-laki.
Lalu, apa saja tanda-tanda kecanduan judi? Berikut ini diantaranya.

Terobsesi dengan perjudian, seperti terus-menerus merencanakan aktivitas berjudi dan cara mendapatkan lebih banyak uang untuk berjudi

Perlu berjudi dengan jumlah uang yang semakin besar untuk merasakan sensasi yang sama

Berusaha mengendalikan, mengurangi, atau berhenti berjudi, tetapi tidak berhasil

Merasa gelisah atau mudah tersinggung saat mencoba mengurangi perjudian

BACA JUGA:Ini Dia Doa yang Dibacakan Saat Menyiram Air di Kuburan

Berjudi untuk menghindar dari masalah atau meredakan perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, kecemasan, atau depresi

Berusaha mendapatkan kembali uang yang hilang dengan berjudi lebih banyak

Berbohong kepada anggota keluarga atau orang lain untuk menyembunyikan sejauh mana aktivitas berjudi

Mengambil risiko atau kehilangan hubungan penting, pekerjaan, atau peluang di sekolah atau pekerjaan karena berjudi

Meminta orang lain untuk membantu keluar dari masalah keuangan karena uang telah dihabiskan untuk berjudi.(**)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: