Memanas, Konflik Hamas vs Israel Berpotensi Perang Dunia Ketiga, Ini Dampak Globalnya

Memanas, Konflik Hamas vs Israel Berpotensi Perang Dunia Ketiga, Ini Dampak Globalnya

Konflik Hamas vs Israel Berpotensi Perang Dunia Ketiga-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM Jalur Gaza kembali membara. Pasca-serangan mendadak yang dilancarkan Hamas pada Sabtu (7/10/2023), Israel enggan berpangku tangan. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam membumihanguskan Hamas dan mengatakan bahwa setiap anggotanya adalah "orang mati" pada Kamis (12/10/2023). 

Adapun, Hikmahanto Juwana selaku Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) berpendapat bahwa konflik Israel-Hamas berisiko tereskalasi menjadi Perang Dunia Ketiga.

Melansir BBC, tokoh oposisi Benny Gantz turut menguatkan pernyataan Netanyahu dengan mengatakan bahwa saat ini adalah masa perang bagi Israel. 

BACA JUGA:Negara Mana Saja yang Mendukung Hamas Palestina Lawan Israel? Ini Peta Dukungan Negara Lain

Jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak di atas 1.100 orang setelah kelompok militan Palestina melancarkan serangan kejutan besar-besaran dari Gaza. 

Pejuang dari kelompok Islam Hamas membunuh 700 warga Israel dan menculik puluhan lainnya ketika mereka menyerang kota-kota Israel pada hari Sabtu (7/10/2023). 

Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan ke wilayah Israel sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu.

Sebagai tanggapan, serangan udara Israel menghantam blok perumahan, terowongan, masjid dan rumah pejabat Hamas di Gaza pada hari Minggu, menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk 20 anak-anak, sesuai dengan sumpah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk "balas dendam yang besar".

BACA JUGA:Israel Desak 1,1 Juta Warga Palestina di Gaza Segera Pindah dalam 24 Jam, Peringatan Serangan Darat?

Pasar memperkirakan ketakutan akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah menjadi kekhawatiran ekonomi global. 

Serangan tersebut juga menjadi guncangan keuangan global baru di tengah masih kencangnya sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mendatang.

Selain kenaikan harga minyak, ketegangan geopolitik di Israel dan Hamas bisa berdampak berupa:

• Akan terjadi lonjakan volatilitas, dengan pendapatan tetap jangka pendek kembali menjadi aset safe haven seperti emas, sementara sektor-sektor yang bersifat siklis akan menjadi sorotan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: