Hegra, Situs Warisan Dunia Pertama Arab Saudi yang Mirip Petra di Yordania

Hegra, Situs Warisan Dunia Pertama Arab Saudi yang Mirip Petra di Yordania

Hegra menjadi saksi luar biasa atas pertukaran budaya penting dalam arsitektur, dekorasi, penggunaan bahasa, dan perdagangan karavan--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Jika Yordania punya Petra, Arab Saudi punya Hegra. Keduanya sama-sama merupakan situs peninggalan Kerajaan Nabatean. Kedua kota ini memiliki struktur bangunan yang mirip, sama-sama diukir di batu raksasa. Hegra yang dikenal Al Hijr dalam bahasa Arab, merupakan situs warisan dunia UNESCO yang pertama di negeri tersebut. Penetapannya diumumkan pada 2008 atau 15 tahun lalu, jauh setelah Petra yang didaftarkan pada 1985.

BACA JUGA:Weton Ini Akan Bahagia dan Sejahtera Jika Berjodoh dengan Weton Rabu Pahing

Terletak di oasis al-Ula, situs arkeologi ini dulunya berfungsi sebagai ibu kota selatan Kerajaan Nabataean di Arab Utara, dan merupakan situs konservasi terbesar di selatan situs Petra. “Hegra menjadi saksi luar biasa atas pertukaran budaya penting dalam arsitektur, dekorasi, penggunaan bahasa, dan perdagangan karavan”, kata UNESCO.

Dibangun antara abad pertama Sebelum Masehi dan abad pertama Masehi atau lebih dari dua millenium lalu, kawasan ini ditandai dengan deretan 111 makam monumental yang menakjubkan, diukir di pegunungan batu pasir menghadap ke gurun barat laut Arab Saudi. Sebanyak 94 di antara makam itu dihiasi dengan dekorasi yang rumit.

BACA JUGA:Beresiko Tinggi! BMKG Ingatkan Ancaman Gelombang Tinggi 4 Meter

Namun, Hegra belum sepopuler Petra. Petra didatangi lebih dari satu juta pengunjung per tahun sebelum pandemi, sementara Hegra masih merupakan permata yang belum ditemukan. Kota kuno ini baru dapat diakses oleh banyak pengunjung internasional sejak 2019, ketika Arab Saudi pertama kali mulai mengeluarkan visa turis.

Minat wisatawan ke Hegra juga meningkar seiring dengan al-Ula yang telah berkembang menjadi pusat seni, budaya, dan pariwisata. Al-Ula menampilkan kekayaan peradaban yang menjadikan daerah tersebut sebagai rumah selama berabad-abad. Dari kerajaan Dadan dan Lihyan, hingga pusat perdagangan Nabataean dan hingga era Islam, al-Ula telah lama menjadi titik peristirahatan bagi para pelancong yang kelelahan di gurun pasir. Mereka datang untuk beristirahat dan memulihkan diri di tengah oasis subur dan masyarakatnya yang ramah.

BACA JUGA:Biar Tau! Ini Dia Arti Penggunaan Cincin Disetiap Jari

Selain Situs Arkeologi Hegra yang hanya berjarak 75 menit berkendara, al-Ula kaya akan warisan budaya dengan pemandangan seperti Kota Tua Al-Ula, Heritage Oasis Trail yang berkelok-kelok, The Tombs of Dadan, dan prasasti batu di Jabal Ikmah. Pecandu adrenalin akan dimanjakan dengan pilihan tur yang ditawarkan seperti abseiling, ziplining, dan desert buggy.

Situs Arkeologi Hegra adalah salah satu dari tujuh situs dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO di seluruh Kerajaan Arab Saudi. Enam situs lain yaitu Distrik At-Turaif di ad-Dir’iyah, Historic Jeddah, Rock Art di Hail Region, Oasis Al-Ahsa dan Kawasan Budaya im, dan kawasan konservasi Uruq Bani Ma’arid yang baru diresmikan.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: