Hindari Reputasi Buruk Pada BI Checking Saat Menggunakan Paylater, Begini Cara Mengeceknya
Blaclist BI Checking-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
Namun, ia menyebut jika layanan paylater bank akan masuk ke e-commerce, perlu berhati-hati. Ini karena banyaknya jumlah pengguna yang menunggak bahkan gagal bayar cicilan karena berbagai macam penyebab.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) Yohanes Arts Abimanyu mengungkapkan bahwa jumlah outstanding amount atau jumlah utang yang belum terbayarkan dari BNPL sebesar Rp 25,16 triliun per semester I-2023. Sementara total outstanding yang termasuk kredit macet atau non performing loan (NPL) sebesar Rp 2,15 triliun.
Besaran tersebut berasal dari sekitar 13 juta pengguna BNPL, yang mana sudah melampaui lebih 2 kali lipat pengguna kartu kredit yang sebanyak 6 juta.
Juga sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat NPL layanan BNPL per April 2023 mencapai 9,7% atau di atas batas aman 5%. Berdasarkan umur, rentang usia muda 20-30 tahun menyumbang 47,78% terhadap rasio NPL BNPL.
Menanggapi hal ini, OJK menyampaikan bahwa tingkat inklusi keuangan pada rentang usia muda tersebut sebenarnya sudah mencapai sekitar 86%, tergolong tinggi. Tingkat tersebut juga terus naik dari tahun ke tahun, tetapi tidak diikuti dengan peningkatan tingkat literasi keuangan.
Terlebih, BNPL kini sudah terhubung dengan sistem layanan informasi keuangan (SLIK). Lantas jika ada tunggakan, akan mempengaruhi credit score masyarakat.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: