Astaga! AI Disebut Bisa Ciptakan Virus Lebih Berbahaya dan Mematikan dari Covid-19
sejumlah penelitian juga mengeluarkan peringatan bahwa hadirnya teknologi AI berisiko digunakan untuk membuat senjata kimia baru.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Mantan eksekutif Google dan pionir AI, Mustafa Suleyman memperingatkan bahwa kehadiran kecerdasan buatan (AI) berisiko disalahgunakan untuk menciptakan virus atau bakteri yang lebih mematikan dan 'kebal' terhadap pengobatan hingga menyebabkan wabah pandemi baru.
BACA JUGA:Amalan Sholawat Pembuka Rezeki, Amalkkan di Waktu Pagi Hari
Suleyman mengungkapkan dalam podcast bertajuk The Diary of A CEO, bahwa dengan bantuan teknologi AI, virus bisa menyebar lebih cepat atau mematikan yang pada akhirnya bisa membunuh orang seperti epidemi.
“Kami bekerja dengan teknologi berbahaya. Kita perlu membatasi siapa yang dapat menggunakan perangkat lunak AI, sistem cloud, dan beberapa bahan biologis,” ujarnya, seperti dikutip dari Metro.
BACA JUGA:Matic Yamaha Neo Lebih Irit, Bodi Elegan dan Sporty Harga Rp 30 Jutaan
Sebagai informasi, Suleyman sendiri adalah peneliti dan pengusaha AI asal Inggris. Ia juga merupakan salah satu pendiri dan mantan kepala AI terapan di DeepMind, sebuah perusahaan AI milik Google. Sebelumnya, pada bulan Maret lalu, sejumlah penelitian juga mengeluarkan peringatan bahwa hadirnya teknologi AI berisiko digunakan untuk membuat senjata kimia baru.
BACA JUGA:10 Tips SEO untuk Meningkatkan Peringkat dan Trafik Website Kalian
Perusahaan-perusahaan AI juga telah mengakui potensi bahaya yang ditimbulkannya, termasuk CEO OpenAI, Google Deepmind, dan Stability AI yang menandatangani pernyataan yang menyerukan pengurangan risiko kepunahan akibat teknologi tersebut.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: