Pengobatan TB Gratis
Ikuti Jalan Sehat Hari TB GADING CEMPAKA, BE - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu terus berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat. Kali ini sesuai dengan peringatan Hari TB (Tuberkulosis) se-dunia tanggal 24 Maret mendatang, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan PPNI dan Dinas Kesehatan Kota dan LSM yang peduli dengan TB, menggelar Jalan Sehat di Sport Centre Pantai Panjang Kota Bengkulu.
Kegiatan ini selain akan diikuti oleh jajaran pemerintah daerah dan jajaran kesehatan juga akan diikuti dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
Dalam kegiatan ini Dinas Kesehatan akan mencanangkan kader peduli TB dari RW (rukun warga) Kota Bengkulu. Tak hanya itu Dinas Kesehatan juga menyampaikan bahwa pengobatan penyakit menular ini diberikan gratis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Hendarini BSc S Sos didampingi pengelola program TB Dinkes Provinsi, Nur Ikhlas SSos mengatakan, acara jalan sehat yang akan dipusatkan di Sport Centre Pantai Panjang itu nanti akan disiapkan doorprize menarik untuk peserta yang mengikuti jalan sehat. \'\'Rencananya acara ini akan dihadiri Gubernur dan Walikota Bengkulu untuk membuka acara tersebut,\'\' katanya.
Dikatakan Ibu Rini panggilan akrabnya, penyakit TB ini adalah penyakit menular. Dari tahun ketahun pasien yang ada di Indonesia khususnya di Bengkulu semakin sadar untuk berobat. Makanya di tahun 2012 saja ada 2081 kasus yang sudah ditangani di Puskesmas ataupun rumah sakit.
\'\'Ini sangat penting untuk dicanangkan, sebab banyak persepsi yang mengatakan TB. Ada yang mengatakan penyakit keturunan, kena racun (santet) dan lain sebagainya. Padahal TB itu penyakit menular kepada siapapun. Untuk itu kalau udah ada gejala batuk hingga dua minggu, silakan kunjungi Puskesmas terdekat.
Karena di Puskesmas sudah ada penanganan khusus untuk penyakit yang satu ini. Ini diberikan pengobatan gratis. Kendati demikian jangan pula masyarakat beranggapan dengan pengobatan gratis itu bukan obat paten, malah itu obat yang mahal yang diberikan pemerintah untuk membantu masyakat,\'\' ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu hambatan pemberantasan TB adalah stigma negatif tentang Tuberkulosis. Hal ini menyebabkan pasien TB banyak yang tidak berobat, padahal seharusnya pasien TB didukung untuk sembuh, bukan dikucilkan. Dengan adanya kegiatan dan kader-kader yang kita bentuk ini, diharapkan dapat mensosialisasikan pentingnya mendukung kesembuhan pasien TB dan mendukung pemberantasan penyakit menular TB di Indonesia (sesuai arahan MDG\'s dari WHO) dengan cara dan bahasa yang mudah dimengerti oleh khalayak umum. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: