PNS Tak Boleh Lamban
BENGKULU, BE - Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu diingatkan untuk tidak lamban dalam bekerja. Para abdi negara ini diminta untuk selalu giat turun ke masyarakat untuk memeriksa setiap persoalan yang muncul ditengah-tengah kalangan masyarakat. Demikian diutarakan Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan SE, disela-sela kunjungannya ke Puskemas Betungan, kemarin.
Dijelaskannya, selama ini masyarakat mungkin tidak merasakan kehadiran pemerintah karena kurang giatnya para stakeholder pemerintah untuk melakukan tinjauan langsung kepada masyarakat. \"Saya berharap, mulai dari Camat, Lurah, Kepala-kepala Dinas dan seluruh abdi negara di lingkungan Pemda Kota Bengkulu agar responsif dengan persoalan-persoalan yang muncul ditengah-tengah masyarakat. Agar masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah.
Patut dicermati, seluruh fasilitas yang kita nikmati sekarang ini merupakan pembiayaan yang berasal dari masyarakat. Maka sudah selayaknya kita mengembalikan pemberian mereka itu dengan pengabdian berupa kerja keras. Jangan lamban,\" kata Helmi.
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengimbau agar seluruh jajaran dibawahnya tidak terlalu menanggapi serius adanya tuduhan-tuduhan miring yang mungkin muncul tatkala mereka menjalankan tugas-tugasnya. \"Tapi juga jangan berharap dengan sanjungan. Kerjakan semua dengan ikhlas. Kalau kita dikritik, terima dengan lapang dada. Kalau kita dipuji, jangan pula jadi jumawa. Kita membawa jargon perubahan dan kita berharap dapat melakukan itu,\" terangnya.
Ditambahkannya, pihaknya akan memperketat pengawasan kinerja para pegawai Pemkot. Ia pun telah menginstruksikan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD), serta instansi terkait lainnya untuk membuat laporan rutin mengenai perkembangan kinerja para pegawai di lingkungan Pemkot.
Sementara Kadis Dinkes Kota, drg Edriwan Mansyur MM, menyambut baik seruan walikota tersebut. Dipaparkannya, dinas yang ia pimpin saat ini telah memulai suatu program turun ke masyarakat untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
\"Di dinas kita ada semacam perubahan paradigma. Kalau kemarin prioritasnya ada warga sakit kita obati, saat ini dan seterusnya kita mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit. Tapi yang sakit tetap kita obati. Dan program ini hanya bisa dilakukan dengan rutin ke tengah-tengah masyarkat,\" ujarnya. (160/009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: