Para Orangtua, Perhatikan 5 Rukun dan 7 Ruh Pesantren saat Akan Memondokkan Anak

Para Orangtua, Perhatikan 5 Rukun dan 7 Ruh Pesantren saat Akan Memondokkan Anak

Orangtua harus memastikan pesantren yang akan menjadi tempat pendidikan putra-putrinya memiliki sarana dan prasarana yang memadai--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dewasa ini lembaga pendidikan pondok pesantren terus berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak pihak, baik perorangan, komunitas, lembaga, organisasi beramai-ramai mendirikan pondok pesantren dengan berbagai ciri khas dan spesifikasinya. Dengan kondisi ini, masyarakat perlu memahami dan berhati-hati dalam memilih pesantren untuk putra-putrinya.

Pasalnya, tidak jarang, masyarakat salah dalam memilih pesantren karena kurikulum yang diajarkan tidak sesuai dengan paham keagamaan khususnya di Indonesia. Masih ada masyarakat yang mengirim putra putrinya ke pesantren karena ikut-ikutan tren atau hanya melihat fisik bangunan dari pesantrennya.   

BACA JUGA:Kabar Gembira, Dibuka Beasiswa Santri 2023, Ini Jadwal dan Persyaratan Lengkapnya!

Terkait dengan memilih pesantren ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Pendidikan Prof Mohammad Mukri mengajak masyarakat untuk selektif dan benar-benar memahami pesantren yang akan menjadi tempat pendidikan putra-putrinya.   “Perhatikan Arkanul Ma’had (Rukun Pesantren) dan Ruhul Ma’had (Ruh Pesantren) saat akan memesantrenkan anak-anak kita,” imbaunya.

Rukun Pesantren ini juga sudah termuat dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Menurutnya, lembaga pendidikan bisa disebut pesantren ketika 5 hal ini terpenuhi.

BACA JUGA: Ingin Semua Utangmu Lunas dan Banyak Rezeki? Segera Lakukan Amalan Ini

Pertama adalah pengasuh atau kiainya. Menurut Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar Jawa Timur ini, sosok kiai menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam memondokkan anak. Masyarakat harus melihat kompetensi keilmuan dan asal-usul (sanad) ilmu yang dimiliki pengasuh atau kiai.

Kedua adalah santri. Dalam memilih pesantren, masyarakat perlu melihat perkembangan santri di pesantren tersebut, bukan hanya dari sisi kuantitas saja namun dari sisi kualitas juga. Pastikan santri-santri didikan dari pesantren tersebut benar-benar diasuh dan dikelola dengan baik.

BACA JUGA:Pengen Gelar Acara Pernikahan Berkesan Tapi Budged Minim? Ini 10 Cara Menghemat Biaya Pernikahan

Ketiga, sarana dan prasarana asrama. Prof Mukri menyarankan masyarakat untuk memastikan pesantren yang akan menjadi tempat pendidikan putra-putrinya memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Di antaranya adanya asrama yang representatif sehingga anak bisa beraktivitas dan belajar dengan baik.

Keempat, adanya masjid/mushala/tempat ibadah yang khusus di pesantren. Hal ini menurut Prof Mukri penting untuk diperhatikan karena salah satu fungsi pesantren adalah menggembleng spiritual santri. Sehingga keberadaan fasilitas ini sebagai ruang riyadhah (pengajaran spiritual) sangat penting.

Kelima, pendidikan/kurikulum pesantren. Hal ini terkait dengan kurikulum atau ajaran apa yang diajarkan dalam pesantren tersebut. Prof Mukri mengingatkan masyarakat agar memilih pesantren yang di dalamnya mengajarkan kitab kuning atau dirasat islamiyyah.

BACA JUGA:Viral Penampakan Voge Valico 300 Rally, Tak Kalah Gagah Harga Lebih Murah dari Honda CRF250 Rally

Selain rukun pesantren, lanjutnya, masyarakat juga untuk memastikan ruhul ma’had atau ruh pesantren yang terdiri dari 7 hal benar-benar ada di pesantren pilihannya. 7 hal itu meliputi: (1) NKRI dan nasionalisme, (2) Keilmuan, (3) Keikhlasan, (4) Kesederhanaan, (5) Persaudaraan, (6) Kemandirian, dan (7) Keseimbangan. Semoga bermanfaat. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: