Begini Cara Mengetahui Peruntungan dan Rezeki Berdasarkan Perhitungan Weton

BENGKULUEKSPRESS.COM - Setiap manusia pasti lahir dengan membawa keberuntungan dan rezeki yang berbeda-beda. Dalam adat Jawa, hal ini bisa diketahui dari weton. Kamu mau mencobanya?

Ada banyak sekali cara atau kaidah untuk mengetahui makna dari sebuah weton. Contoh, kaidah dibagi 7 untuk mengetahui karakter pernikahan, kaidah dibagi 4 untuk mengetahui kemudahan keturunan, dan kaidah dibagi 5 untuk mengetahui keberuntungan dan rezeki.

BACA JUGA:Baca Doa Nurbuat, untuk Pembuka Rezeki dan Perlindungan Dunia Akhirat!

Cara Menghitung Weton Keberuntungan dan Rezeki

Sebelum mulai menghitung, terlebih dahulu kamu harus mengetahui wetonmu. Jika kamu belum tahu wetonmu, kamu bisa membaca artikel cara mencari weton berdasarkan tanggal lahir.

Pertama, setelah mengetahui wetonmu, maka hitunglah jumlah pasaran dan harimu. Kamu bisa memanfaatkan tabel berikut ini. Misal wetonmu adalah Kamis Wage maka, cari persilangan hari Kamis dan pasaran Wage. Hasilnya adalah 12.

BACA JUGA:Rekomendasi Motor Listrik 2023, Pilih Sesuai Seleramu

Kedua, bagi total wetonmu dengan 5 dan cari sisanya. Misal total weton Kamis Wage adalah 12, maka di bagi 5. Sisanya adalah dua. Bagaimana jika hasilnya 5 atau kelipatannya seperti 10 dan 15? Maka sisanya dianggap 5.

Ketiga, cocokkan dengan keterangan berikut

- Sisa 1 Sri, artinya adalah pengasih. Orang tersebut akan disukai oleh banyak orang (memiliki banyak kenalan atau koneksi). Keberadaan koneksi itulah yang mendatangkan rezeki. Ujiannya adalah tanggung jawab dan kejujuran.

- Sisa 2 Rezeki, artinya rezeki yang akan selalu menghampirinya, baik itu materi, uang, kesehatan, dan sebagainya. Ujiannya adalah penyakit iri hati.

BACA JUGA:Bosan Jadi Penggangguran? Amalkan Doa Ini agar Cepat Mendapatkan Pekerjaan!

- Sisa 3 Gedong, artinya sudah memiliki bakat istimewa (bawaan). Misal berbakat menjadi orang kaya, menjadi pemimpin dan sebagainya. Ujiannya adalah kesombongan.

- Sisa 4 Loro, artinya mengalami kesakitan, bisa berupa lahir atau pun batin. Seperti sakit medis, sakit ditinggalkan orang tercinta, dihianati, dan sebagainya. Disarankan untuk melakukan tirakat, laku ritual, atau berusaha lebih maksimal lagi.

Sumber: